Page 45 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 MARET 2021
P. 45
"Sangat bersyukur dan berterimakasih kepada pemerintah karena memperhatikan rakyat kecil
seperti kami dengan tidak menaikkan cukai SKT, kami sebagai pelinting yang bekerja untuk
keluarga sangat lega," kata Masnah, salah seorang pelinting di Bojonegoro.
Dengan adanya keputusan pemerintah yang melindungi SKT dan tenaga kerja, Masnah pun
merasa lega. Ia berharap pemerintah bisa terus peduli dan melindungi para pelinting yang
kebanyakan wanita dan tulang punggung keluarga.
"Jadi pelinting itu kan hidup dan cari uangnya dari pabrik SKT, kalau pabriknya tutup, kami nanti
bagaimana?" katanya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya
Cukai Kudus Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Gatot Sugeng Wibowo, menyebut
pelemahan daya beli masyarakat selama pandemi COVID-19 ini telah berdampak ke perusahaan
rokok. Di Kudus, Jawa Tengah, yang merupakan pusat industri rokok, terdapat satu perusahaan
yang turun kelas.
"Di Kudus, ada satu perusahaan yang turun golongan dari golongan I menjadi golongan II yaitu
PT Nojorono Tobacco International," kata Gatot.
Melansir laman resmi Nojorono Kudus, perusahaan tersebut merupakan salah satu perusahaan
pelopor rokok kretek di Indonesia. Nojorono didirikan pada 14 oktober 1932 oleh Ko Djee Siong
dan Tan Djing Thay dan berpusat di Kota Kudus, Jawa Tengah.
Nojorono Kudus dikenal sebagai pemilik merek dagang Minak Djinggo dan Class Mild, yang saat
ini menduduki posisi kelima dalam industri rokok terbesar di Indonesia.
"Sementara pabrikan yang bertahan pada golongan I adalah PT Djarum. Alasan penurunan
karena omzet penjualan turun akibat pelemahan daya beli, selain itu kenaikan tarif cukai.
Sehingga harga rokok dinaikkan semakin mahal," jelasnya.
44