Page 95 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 MARET 2021
P. 95

INKLUSI KEUANGAN TETAP POSITIF DAN TERUS DIAKSELERASI SAAT PANDEMI

              INKLUSI  keuangan  memegang  peranan  penting  dalam  meningkatkan  kesejahteraan  rakyat.
              Sehubungan dengan pentingnya peranan inklusi keuangan khususnya lagi pada masa pandemi
              Covid-19, Rapat Koordinasi Dewan Nasional Keuangan Inklusif memutuskan untuk meningkatkan
              akselerasi implementasi inklusi keuangan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

              "Akselerasi  inklusi  keuangan  tersebut  dilakukan  melalui  dua  strategi  utama  yaitu  pertama,
              mempercepat  penyaluran  kredit  baik  dari  usaha  mikro  hingga  usaha  besar.  Dan  kedua,
              meningkatkan  layanan  keuangan  berbasis  digital,  seperti  QRIS  dan  mobile  banking.  Kedua
              program  tersebut  selain  dapat  mencegah  penularan  covid-19  juga  sekaligus  meningkatkan
              aktivitas ekonomi," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku
              Ketua Harian Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) ketika memimpin Rapat Koordinasi DNKI
              secara virtual, Senin (8/3).

              Tingkat  kepemilikan  produk  dan  layanan  keuangan  di  kalangan  masyarakat  tetap  positif  di
              tengah besarnya dampak pandemi covid-19 terhadap perekonomian.

              "Inklusi  keuangan  di  Indonesia  terus  meningkat,  baik dari  kepemilikan maupun  penggunaan
              rekening  di  lembaga  keuangan.  Prestasi  ini  tidak  terlepas  dari  kerja  keras  Kementerian  dan
              Lembaga  anggota  DNKI  dalam  mengeksekusi  program  edukasi  keuangan,  hak  properti
              masyarakat, fasilitasi intermediasi dan saluran distribusi keuangan, digitalisasi layanan keuangan
              pada  sektor  pemerintah,  perlindungan  konsumen,  regulasi  dan  pemerataan  infrastruktur
              telekomunikasi," kata Menko Airlangga.

              Indeks inklusi keuangan di Indonesia terus meningkat baik dari sisi kepemilikan akun maupun
              dari  sisi  penggunaan  akun.  Indeks  kepemilikan  akun  meningkat  dari  31,3  pada  tahun  2014
              menjadi 61,7 pada tahun 2020. Sementara indeks penggunaan akun/rekening meningkat dari
              59,74 pada 2013 menjadi 81,4 pada 2020.

              DNKI  mencatat,  sepanjang  tahun  2020  sebanyak  348  kegiatan  edukasi  keuangan  terhadap
              sekitar 85.000 peserta telah terlaksana. Kegiatan edukasi dan literasi keuangan Syariah juga kian
              gencar  seiring  perlindungan  konsumen  yang  lebih  optimal.  Sekitar  94,54%  dari  jumlah  total
              pengaduan layanan keuangan telah terselesaikan. Selain itu, Pemerintah juga telah meresmikan
              Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Terintegrasi di Sektor Jasa Keuangan.

              Pembukaan rekening bank yang dilakukan hanya pada Bulan Inklusi Keuangan bahkan melonjak
              sampai  789.025  rekening  baru.  Sementara  itu,  kepemilikan  akun  uang  elektronik  meningkat
              sampai 13,8 juta dan 5,1 juta merchant di seluruh Indonesia telah menerapkan Quick Response
              Code Indonesian Standard (QRIS), yang mana mayoritas merchant adalah Usaha Mikro, Kecil,
              dan Menengah (UMKM).

              DNKI juga mencatat bahwa program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) turut meningkatkan
              inklusi keuangan secara signifikan, khususnya di kalangan pelaku usaha mikro dan kecil. Rasio
              penyaluran kredit UMKM oleh bank umum mencapai 19,8%, sementara realisasi program Kredit
              Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp196,42 triliun, atau setara 103,3%, dari target Rp190 triliun.
              Di samping itu, pemberdayaan SHAT (Sertifikat Hak Atas Tanah) melalui pendampingan usaha
              dan akses pembiayaan terus berjalan.

              Lebih jauh, perkembangan inklusi keuangan Indonesia tak lepas dari infrastruktur dan akses
              terhadap  teknologi  informasi  yang  merata.  Merujuk  data  Kementerian  Komunikasi  dan
              Informatika,  saat  ini  akses  internet  tersedia  di  11.817  titik  fasilitas  publik  dan  persentase
              pemanfaatan Palapa Ring secara umum terus meningkat sejak diresmikan. Pemerintah juga telah
              meluncurkan  LokasiKu,  yaitu  sebuah  aplikasi  pencarian  titik  layanan  keuangan,  dan
              mengembangkan Peta Akses Layanan Keuangan Indonesia.

                                                           94
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100