Page 32 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 OKTOBER 2020
P. 32
Judul 19.000 Pekerja Terkena PHK di Banten
Nama Media Suara Pembaruan
Newstrend Dampak Virus Corona
Halaman/URL Pg14
Jurnalis 149
Tanggal 2020-10-01 04:18:00
Ukuran 112x86mmk
Warna Warna
AD Value Rp 22.176.000
News Value Rp 66.528.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
neutral - Al Hamidi (Kepala Disnakertrans Provinsi Banten) Kami telah berupaya mengatasi ini,
salah satunya melakukan penempatan kerja ke berbagai daerah bahkan ke luar negeri. Namun,
upaya itu belum sebanding dengan gelombang PHK yang tiap bulan semakin bertambah
Ringkasan
Sedikitnya 19.000 pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan 30.000 pekerja lainnya
dirumahkan, akibat dampak pandemi Covid-19 di Provinsi Banten. Jumlah pekerja yang terkena
dampak diprediksi akan terus bertambah karena pandemi yang belum berakhir hingga saat ini.
19.000 PEKERJA TERKENA PHK DI BANTEN
Sedikitnya 19.000 pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan 30.000 pekerja lainnya
dirumahkan, akibat dampak pandemi Covid-19 di Provinsi Banten. Jumlah pekerja yang terkena
dampak diprediksi akan terus bertambah karena pandemi yang belum berakhir hingga saat ini.
Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banten, sebanyak 72 perusahaan di
Banten sudah tutup dan sebagian memilih pindah ke Jateng untuk menghindari tingginya upah
minimum kabupaten/kota (UMK) di Banten.
Kepala Disnakertrans Provinsi Banten Al Hamidi memastikan jumlah pekerja yang terkena PHK
akan terus bertambah banyak. Selain itu, sejumlah perusahaan terpaksa tutup dan pindah ke
luar daerah karena situasi perekonomian di tengah pandemi yang makin sulit.
"Kami telah berupaya mengatasi ini, salah satunya melakukan penempatan kerja ke berbagai
daerah bahkan ke luar negeri. Namun, upaya itu belum sebanding dengan gelombang PHK yang
tiap bulan semakin bertambah," kata Al Hamidi, Rabu (30/9).
la mengatakan, terbatasnya lapangan pekerjaan menjadi penyebab lain meningkatnya angka
pengangguran di Banten pada masa pendemi Covid-19. [149]
31