Page 44 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 OKTOBER 2020
P. 44

PENGUSAHA INGATKAN MOGOK NASIONAL ILEGAL DAN LANGGAR PROTOKOL
              COVID-19
              Menanggapi aksi jutaan buruh yang siap melakukan mogok nasional sebagai bentuk penolakan
              terhadap RUU Cipta Kerja selama tiga hari berturut-turut.

              Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meminta agar para anggotanya memberikan edukasi
              kepada para pekerjanya di perusahaan masing-masing terkait dengan ketentuan tentang mogok
              kerja termasuk sanksi yang dapat dijatuhkan terhadap pelanggarannya.

              Sanksi  yang  diberikan  sebagaimana  diatur  dalam  peraturan  perundangan  yang  berlaku.
              khususnya  UU  Nomor  13  Tahun  2003  tentang  Ketenagakerjaan  berikut  peraturan
              pelaksanaannya. Imbauan Apindo itu disampaikan Ketua Umum Apindo. Hariyadi Sukamdani.
              melalui surat edarannya. Rabu (30/9).

              Sebagaiman  diumumkan  Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia,  Said  Iqbal  dan
              sejumlah pimpinan buruh lainnya, bahwa buruh akan memulai mogok kerja pada 6 Oktober 2020
              dan diakhiri pada saat sidang paripurna DPR yang membahas RUU Cipta Kerja tanggal 8 Oktober
              2020.

              Apindo juga mengimbau kepada seluruh pekerja, buruh di masing-masing perusahaan untuk
              mematuhi ketentuan peraturan perundan-undangan. khususnya terkait dengan mogok kerja,
              serta ketentuan tentang penanggulangan dan penanganan Covid-19.

              "Ada masalah secara legalitas, kita tidak kenal itu mogok nasional. Kalau pekerja lakukan itu ada
              konsekuensinya karena itu bukan mogok yang diatur undang-undang.

              Apalagi  ada  re-siko  kesehatan,  kalau  sampai  kenapa-kenapa  repot  juga."  kata  Ketua  Umum
              Apindo Hariyadi kepada SP. Rabu (30/9).
              Ia menjelaskan, dalam UU Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan mengatur tentang
              mogok  kerja  yang  diartikan  sebagai  "tindakan  pekerja  yang  direncanakan  dan  dilaksanakan
              secara bersama-sama dan/atau oleh serikat pekerja untuk menghentikan atau memperlambat
              pekerjaan" (pasal 1 butir 23).

              Selanjutnya dalam pasal 137 disebutkan bahwa mogok kerja sebagai hak dasar pekerja yang
              dilakukan secara sah, tertib dan damai sebagai akibat dari gagalnya perundingan. Sebagai salah
              satu  pelaksanaan  dari  UU  Nomor  13/2003  tentang  Ketenagakerjaan.  telah  diterbitkan
              Kepmenakertrans Nomor 232/2003 tentang Akibat Hukum Mogok Kerja yang Tidak Sah. Pasal 3
              Keputusan tersebut menegaskan pula bahwa mogok kerja yang dilakukan bukan akibat gagalnya
              perundingan, maka mogok kerja tersebut tidak sah.

              Dalam pasal 4 disebutkan bahwa gagalnya perundingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
              huruf  a  adalah  tidak  tercapainya  kesepakatan  penyelesaian  perselisihan  hubungan  industrial
              yang dapat disebabkan karena pengusaha tidak mau melakukan perundingan walaupun serikat
              pekerja telah meminta secara tertulis kepada pengusaha dua kali dalam tenggang waktu 14 hari
              kerja atau perundingan-perundingan yang dilakukan mengalami jalan buntu yang dinyatakan
              oleh para pihak dalam risalah perundingan.

              Hariyadi menambahkan, berkaitan dengan Upaya Penanggulangan dan Penanganan Pandemi
              Covid-19 yang sejalan dengan UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.

              Pemerintah  Daerah  DKI  telah  menerbitkan  Pergub  Nomor  88  Tahun  2020.  Pergub  tersebut
              mengatur dalam pasal 14 Ayat (1) huruf a dan b bahwa demi kesehatan bersama, masyarakat
              umum  ataupun  karyawan  tidak  boleh  melakukan  kegiatan  berkumpul  di  suatu  tempat.


                                                           43
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49