Page 177 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 177

Dalam  UU  nomor  23  tahun  2003  tentang  Ketenagakerjaan,  jumlah  pesangon  yang  bisa
              didapatkan pekerja atau buruh yang mengalami pemutusan hubungan kerja diatur rinci hingga
              jumlah uang pengganti hak, yang semuanya dibayar oleh perusahaan pemberi kerja. Serikat
              buruh menghitung, jumlah pesangon yang bisa diterima maksimal mencapai 32 kali gaji.

              Namun, dalam UU Ciptaker, jumlah pesangon yang harus dibayarkan perusahaan paling banyak
              hanya 19 kali gaji, ditambah enam kali gaji dari Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Seperti
              apa pengaturannya dalam UU Ciptaker?  Pasal 156  UU Ciptaker  menjelasakan soal pesangon
              tersebut. Ayat (1) pasal itu berbunyi: "  Dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja, pengusaha
              wajib membayar uang pesangon dan/atau uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian
              hak yang seharusnya diterima.

              "  Adapun dalam ayat berikutnya, ayat (2), uang pesangon sebagaimana dimaksud pada ayat
              (1)  diberikan  paling  banyak  sesuai  ketentuan  sebagai  berikut:    Lalu  pada  ayat  (3)  Uang
              penghargaan masa kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan paling banyak sesuai
              ketentuan sebagai berikut:  Lalu, pada ayat (4), uang penggantian hak yang seharusnya diterima
              sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:  In Picture:  Rusuh Demo Tolak UU Cipta Karya
              di Pekanbaru  Lebih lanjut, ayat (5) menyatakan Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian
              uang  pesangon,  uang  penghargaan  masa  kerja,  dan  uang  penggantian  hak  sebagaimana
              dimaksud pada ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

              Lalu pada Pasal 157, komponen upah yang digunakan sebagai dasar perhitungan uang pesangon
              dan uang penghargaan masa kerja, terdiri atas upah pokok; dan tunjangan tetap yang diberikan
              kepada pekerja/buruh dan keluarganya.

              Untuk tambahan dari unsur JKP sebanyak enam kali gaji, dalam pembahasan antara Pemerintah
              dan DPR soal JKP, Pemerintah menyanggupi JKP menjadi tanggung jawab pemerintah. Namun,
              belum  jelas  asal  muasal  dana  JKP  itu  dari  mana  sehingga  buruh  semakin  khawatir  dengan
              kepastian tersebut.

              Bila dibandingkan dengan ketentuan jumlah pesangon dan penghargaan masa kerja, ketentuan
              dalam UU No 13 tahun 2003 maupun dengan UU Ciptaker memang tak jauh berbeda. Lantas
              mengapa  dianggap  merugikan?    Terdapat  perubahan  menonjol  pada  perhitungan  uang
              penggantian hak. Uang Penggantian Hak di UU No 13 tahun 2003 terdiri dari: cuti tahunan yang
              belum diambil dan belum gugur; biaya atau ongkos pulang untuk pekerja/buruh dan keluarganya
              ke tempat dimana pekerja/buruh diterima bekerja; dan pengganti perumahan serta pengobatan
              dan perawatan ditetapkan 15 persen (lima belas perseratus) dari uang pesangon dan/atau uang
              penghargaan masa kerja bagi yang memenuhi syarat; serta hal-hal lain yang ditetapkan dalam
              perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama.

              Bila  dibandingkan  dengan  ketentuan  uang  pengganti  hak  dalam  UU  Ciptaker,  sebagaimana
              dijelaskan dalam ayat (4) UU Ciptaker, ketentuan seperti dalam UU Nomor 13 tahun 2003 tidak
              diatur. Tidak ada penggantian perumahan dan pengobatan perawatan 15 persen di UU Ciptaker
              berdampak pada pengurangan jumlah pesangon yang bisa diberikan.

              Selain  itu,  UU  Ciptaker  juga  menghapus  ketentuan  dalam  Pasal  163  dan  164  UU  13/2003
              Ketenagakerjaan yang memungkinkan pekerja korban PHK dapat tambahan jumlah pesangon
              sebesar dua kali lipat. Artinya, korban PHK tak mungkin lagi dapat tambahan jumlah pesangon.
              Ketentuan  ini  jelas  berdampak  signifikan  pada  besaran  pesangon  yang  bisa  diberikan  oleh
              pekerja saat kena PHK.

              Pemerintah menegaskan aturan mengenai kewajiban pengusaha memberikan pesangon kepada
              pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) tetap ada di dalam UU Cipta Kerja.
              Pemerintah  juga  memberi  manfaat  lain  kepada  korban  PHK  berupa  jaminan  kehilangan
              pekerjaan.

                                                           176
   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182