Page 252 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 252
"Kita berbicara dengan enam konfederasi buruh yang besar. Di bulan Juli selama tiga Minggu
kita bertemu setiap hari dari pagi sampai malam. Selama tiga Minggu bertemu setiap kali mereka
membawa 15 orang dunia usaha membawa 15 orang," kata dia dalam diskusi secara virtual di
Jakarta, Kamis (8/10).
Namun dalam perjalanannya, dari keenam konfederasi buruh yang dilibatkan pemerintah dua
diantaranya melakukan walk out . Keduanya adalah Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia
(KSPI) danKonfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI).
"Dari enam itu dua walk out. Di mana dua itu keluar sebelum masuk materi pembahasan. Intinya
Mereka bilang kita tidak mau ada pembahasan. Dua walk out yaitu Said Iqbal dan juga Andin,"
imbuh dia.
Rosan yang ditugaskan menjadi Ketua Satuan Tugas (Satgas) Omnibus Law saat itu pun tidak
keberata atas keluarnya dua serikat buruh dari pembahasan RUU Cipta Kerja. Sebab, empat
serikat buruh lain yang melakukan dialog bersama pemerintah sudahmencerminkan 75 persen
dari total buruh yang terdaftar sebagai anggota serikat pekerja.
Di mana total pekerja yang terdaftar sebagai serikat pekerja itu mencapai sekitar 3,4 juta orang
dari 131 juta orang tenaga kerja di Indonesia.
"Oleh sebab itu keempat ini sudah tersampaikan dengan beberapa kesepakatan. Kami pun
dipanggil DPR paling banyak adalah masalah tenaga kerja," kata dia.
Rosan tak menampik, jika kluster ketenagakerjaan paling banyak disuarakan oleh para serikat
buruh . Salah satunya adalah masalah penurunan jumlah pesangon yang menjadi 25 kali.
Namun, sejalan dengan itu, pemerintah dan dunia usaha memandang bahwa jumlah pesangon
yang dibayarkan di Indonesia jauh lebih banyak jika dibandingkan negara-negara Asean lainnya.
"Walaupun ini diturunkan contohnya pesangon ke 25 kali itu masih yang paling tinggi
dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya Seperti Vietnam mereka itu rata-rata di 10
Malaysia itu juga Thailand antara 10 sampai 15 dan itu pun masih tinggi," kata dia..
251