Page 488 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 488
HIRUK PIKUK DEMO BESAR TOLAK UU CIPTA KERJA DISOROT MEDIA-MEDIA
ASING
Sejumlah media asing menyoroti aksi demonstrasi di Indonesia yang menuntut pengesahan
Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja. Media Inggris, the Guardian menyoroti soal polisi
Indonesia yang menggunakan gas air mata untuk membubarkan protes.
"Polisi Indonesia telah menggunakan meriam air dan gas air mata untuk membubarkan
pengunjuk rasa yang menentang undang-undang ketenagakerjaan baru di dua kota di pulau
Jawa, dan menangkap 23 orang," demikian tulis Guardian .
Laporan the Guardian juga menyebut bahwa ribuan pekerja dan mahasiswa melakukan protes
damai di seluruh nusantara pada Selasa di awal pemogokan nasional selama tiga hari terhadap
UU Cipta Kerja.
Sementara itu, media internasional berbasis di Qatar Aljazirah juga mengangkat tema tentang
pekerja Indonesia yang melakukan protes terhadap undang-undang ketenagakerjaan baru.
"Undang-undang pasti akan mempengaruhi status kepegawaian kita," kata Anwar Sanusi,
anggota Serikat Pekerja FSPMI di Kota Tangerang Barat Jakarta dikutip Aljazirah .
Sanusi mengatakan, dengan aturan ini berarti pekerja outsourcing dan pekerja kontrak tetap
berlaku seumur hidup. Dia juga menambahkan bahwa 400 pekerja pada shift pagi telah berhenti
bekerja. UU Cipta Kerja dibuat untuk menggairahkan iklim investasi di Tanah Air. Namun, dalam
pembuatannya memicu kontroversi karena dinilai tak transparan. Kelompok kampanye
lingkungan Mighty Earth mengatakan, elemen undang-undang baru akan memperburuk
deforestasi dan pelanggaran hak atas tanah dan membalikkan keberhasilan baru-baru ini dalam
mengurangi hilangnya hutan.
"Parlemen Indonesia membuat pilihan keliru yang menghancurkan antara kelestarian lingkungan
dan pertumbuhan ekonomi dengan secara efektif melegitimasi deforestasi yang tidak terkendali
sebagai mesin untuk apa yang disebut kebijakan penciptaan lapangan kerja pro-investasi," kata
Phelim Kine, direktur kampanye senior Mighty Earth dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke
Aljazirah .
Sementara itu, laman CNN International menyoroti aksi demo yang berimbas pada semprotan
gas air mata oleh polisi. Polisi Indonesia menggunakan meriam air dan gas air mata untuk
membubarkan pengunjuk rasa yang menentang undang-undang ketenagakerjaan baru di dua
kota di pulau Jawa.
Sementara media Singapura, The Strait Times menyoroti penangkapan 20 orang terkait protes
UU Cinta Kerja. "Polisi Indonesia menangkap 23 pengunjuk rasa di dua kawasan industri di pulau
Jawa, menggunakan gas air mata dan meriam air ketika ribuan orang di seluruh negeri
berdemonstrasi menentang undang-undang ketenagakerjaan baru yang menurut para kritikus
melemahkan hak-hak pekerja dan peraturan lingkungan," begitu tulis Strait Times , Rabu
(7/10).
Edy Sumardi, juru bicara polisi di Banten di Pulau Jawa, mengatakan bahwa 14 demonstran telah
ditangkap di Jakarta Barat selama protes pada Selasa yang berlanjut hingga malam hari.
Juru bicara polisi lainnya, Erdi Adrimulan Chaniago, mengatakan sembilan lainnya telah
ditangkap di kota Bandung, Jawa Barat. Dia mengatakan pihak berwenang akan memantau
pabrik dan kampus universitas jika terjadi demonstrasi lebih lanjut. Laman South China Morning
Post (SCMP) menyoroti patroli polisi dunia maya terhadap aksi pengunjuk rasa memprotes UU
Omnibus Law. "Omnibus Law: Polisi Indonesia meluncurkan 'patroli dunia maya' sebagai
pengunjuk rasa yang mengoordinasikan aksi massa," demikian judul dari laman SCMP .
487