Page 573 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 573

Konfederasi  Kongres  Aliansi  Serikat  Buruh  Indonesia  (KASBI)--salah  satu  serikat  buruh  yang
              tergabung dalam Gebrak (Gerakan Buruh Bersama Rakyat), aksi mogok menjamur di berbagai
              daerah: Karawang, Subang, Garut, Kabupaten Tangerang, Bandung, Cimahi, Tasikmalaya, dan
              Jakarta.



              JOKOWI MASIH DIAM SAAT GELOMBANG PROTES UU CIPTAKER MAKIN MEMBESAR

              Jokowi tak bersuara setelah gelombang protes UU Ciptaker merebak di mana-mana. Beberapa
              orang juga ditangkapi. Di mana Presiden?

              Ribuan  buruh  dan  masyarakat  sipil  lain  terus  berdemonstrasi  dan  mogok  kerja  merespons
              pengesahan RUU Cipta Kerja (Ciptaker) oleh DPR RI pada 5 Oktober lalu. Menurut catatan dari
              Konfederasi  Kongres  Aliansi  Serikat  Buruh  Indonesia  (KASBI)--salah  satu  serikat  buruh  yang
              tergabung dalam Gebrak (Gerakan Buruh Bersama Rakyat), aksi mogok menjamur di berbagai
              daerah: Karawang, Subang, Garut, Kabupaten Tangerang, Bandung, Cimahi, Tasikmalaya, dan
              Jakarta.

              Sekretaris Jenderal (Sekjen) KASBI Sunarno mengatakan selain demonstrasi biasa, massa juga
              mendatangi beberapa pabrik yang masih beroperasi, lalu mengajak para buruh menghentikan
              aktivitas dan ikut bersolidaritas. Ini terjadi di Garut, Karawang, dan Tangerang.

              "Kami ke kawasan-kawasan industri," ujar Sunarno kepada reporter  Tirto  , Rabu (7/10/2020).
              Aksi ini tak berlangsung lancar karena "diblokade oleh aparat di mana-mana". Meski demikian ia
              mengatakan "aksi tetap jalan terus".

              Demonstrasi memanas di beberapa daerah bahkan berujung penangkapan oleh kepolisian. Ini
              terjadi di Jakarta pada 6 Oktober 2020 terhadap  18 orang  , diduga akan ke DPR/MPR;  14
              orang  di depan kampus UIN Sultan Maulana Hasanudin, Banten, pada 6 Oktober 2020, dengan
              klaim polisi bahwa massa berbuat anarkis;  39 orang  yang diduga pelajar STM di Jakarta pada
              7 Oktober 2020, dengan klaim polisi mereka hanya ikut-ikutan aksi.

              Usai UU Ciptaker Disahkan, Ramai Jual Murah Gedung DPR di Tokopedia  Presiden Konfederasi
              Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan aksi mogok adalah hak pekerja yang
              diatur dalam Pasal 4 UU 21/2000 tentang Serikat Pekerja. Di sana disebutkan bahwa fungsi
              serikat adalah merencanakan dan melaksanakan pemogokan; dan berdasarkan pula UU 9/1998
              tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.

              "Dasar hukum mogok nasional yang kami lakukan adalah UU 39/1999 tentang HAM dan UU
              12/2005 tentang hak-hak sipil dan politik," ujar Iqbal dalam keterangan tertulis, Rabu.

              Jokowi Diminta Bertindak

              Iqbal mengatakan UU Ciptaker tidak membawa keuntungan bagi pekerja. Salah satunya adalah
              pengurangan nilai maksimal pesangon. Selain itu, "ketentuan BPJS Ketenagakerjaan yang akan
              membayar pesangon sebesar enam bulan upah tidak masuk akal."  UU Ciptaker juga menurutnya
              akan memperkecil kemungkinan pekerja kontrak untuk menjadi tetap. Efek dominonya, mereka
              tidak akan mendapatkan pesangon, jaminan pensiun, dan hak-hak lain. "Dalam perubahan Pasal
              59 UU 13/2003 di  omnibus law  , tidak diatur lagi berapa lama kontrak. Bisa saja terjadi PWKT
              seumur hidup."  Atas dasar ini semua Said Iqbal berharap Jokowi membatalkan UU Ciptaker.
              Ketua Divisi Kampanye dan Jaringan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Arip
              Yogiawan  juga  mengatakan  dengan  kondisi  yang  kian  memanas,  semestinya  Presiden  Joko
              Widodo  "segera  bertindak  untuk  menarik,  mencabut  UU  [Ciptaker]  ini."  Jokowi,  imbuh  Yogi

                                                           572
   568   569   570   571   572   573   574   575   576   577   578