Page 587 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 587

Judul               8 Beda UU Omnibus Law Cipta Kerja dengan UU Ketenagakerjaan
                Nama Media          cnnindonesia.com
                Newstrend           Omnibus Law
                Halaman/URL         https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20201008080245-532-
                                    555778/8-beda-uu-omnibus-law-cipta-kerja-dengan-uu-
                                    ketenagakerjaan
                Jurnalis            redaksi
                Tanggal             2020-10-08 08:27:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 17.500.000
                News Value          Rp 52.500.000
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Negatif



              Ringkasan

              Pengesahan RUU  Omnibus Law  Cipta Kerja menjadi uu pada Rapat Paripurna  DPR  awal pekan
              lalu berbuntut panjang. Buruh  turun ke jalan untuk memprotes uu tersebut. Pasalnya, beberapa
              isi  yang  diatur  dalam  uu  itu  menggerus  hak  mereka  yang  sudah  diatur  dalam  UU
              Ketenagakerjaan. Salah satu hak yang mereka singgung adalah pesangon yang turun dari 32
              menjadi tinggal 25 bulan upah.



              8 BEDA UU OMNIBUS LAW CIPTA KERJA DENGAN UU KETENAGAKERJAAN

              Pengesahan RUU  Omnibus Law  Cipta Kerja menjadi uu pada Rapat Paripurna  DPR  awal pekan
              lalu berbuntut panjang. Buruh  turun ke jalan untuk memprotes uu tersebut. Pasalnya, beberapa
              isi  yang  diatur  dalam  uu  itu  menggerus  hak  mereka  yang  sudah  diatur  dalam  UU
              Ketenagakerjaan. Salah satu hak yang mereka singgung adalah pesangon yang turun dari 32
              menjadi tinggal 25 bulan upah.

              Lalu apa sebenarnya perbedaan isi UU Omnibus Law Cipta Kerja dengan UU Ketenagakerjaan?

              A. Soal Waktu Istirahat dan Cuti  1) Istirahat Mingguan  Dalam Pasal 79 ayat (2) huruf b UU
              Ketenagakerjaan disebutkan: "Istirahat mingguan 1 (satu) hari untuk 6 (enam) hari kerja dalam
              1 (satu) minggu atau 2(dua) hari untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu."  Sementara
              dalam RUU Cipta Kerja, Pasal 79 ayat (2) huruf b tersebut mengalami perubahan di mana aturan
              5 hari kerja itu dihapus, sehingga berbunyi: istirahat mingguan 1 hari untuk 6 hari kerja dalam
              1 minggu.

              2) Istirahat Panjang  Dalam Pasal 79 Ayat (2) huruf d UU Ketenagakerjaan disebutkan bahwa
              pekerja berhak atas istirahat panjang sekurang-kurangnya 2 bulan dan dilaksanakan pada tahun
              ketujuh dan kedelapan masing masing satu bulan jika telah bekerja selama 6 tahun secara terus-
              menerus pada perusahaan yang sama.

              Ketentuannya: pekerja/buruh tersebut tidak berhak lagi atas istirahat tahunannya dalam 2 tahun
              berjalan dan selanjutnya berlaku untuk setiap kelipatan masa kerja 6 tahun. Namun dalam RUU

                                                           586
   582   583   584   585   586   587   588   589   590