Page 89 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 89

TURUNAN UU CIPTAKER RAMPUNG AKHIR OKTOBER

              Oleh Arnoldus Kristianus dan Triyan Pangastuti

              Peraturan  pemerintah  (PP)  klaster  ketenagakerjaan  dan  klaster  usaha  mikro,  kecil,  dan
              menengah (UMKM) yang menjadi turunan Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) dipastikan
              rampung pada akhir Oktober dan November 2020. Seiring dengan itu, sedikitnya 153 perusahaan
              penanaman  modal  asing  (PMA)  siap  masuk  ke  Indonesia.  Mereka  menyambut  positif  UU
              Ciptaker.

              Hal itu diungkapkan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, Menteri Koperasi dan
              Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki, serta Kepala Badan Koordinasi Penanaman
              Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam jumpa pers virtual secara terpisah di Jakarta, Kamis (8/10).

              Menurut Menaker Ida Fauziyah, PP turunan UU Ciptaker sedang disusun dan difinalisasi. "UU
              Cipta Kerja ini memerintahkan agar pengaturan lebih detailnya ditampung di PP. Rencananya
              minimal ada tiga PP, maksimalnya lima PP," ujar dia.

              Menaker menjelaskan, sesuai arahan Presiden Jokowi, berbagai PP yang akan mengatur klaster
              ketenagakerjaan dalam UU Ciptaker dijadwalkan rampung pada akhir Oktober ini. "Sesuai arahan
              bapak Presiden, pada akhir Oktober seluruh PP itu akan kami selesaikan," tegas Ida.

              Pembuatan  PP  klaster  ketenagakerjaan,  kata  Ida  Fauziyah,  melibatkan  seluruh  pemangku
              kepentingan ketenagakerjaan, termasuk serikat buruh/pekerja dan dunia usaha yang diwakili
              Kadin Indonesia dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

              Dalam dialog yang dihadiri secara virtual oleh kepala Dinas Ketenagakerjaan di berbagai daerah
              di  Indonesia  itu,  Menaker  meminta  bantuan  untuk  menyampaikan  hasil  sosialisasi  tersebut
              kepada serikat pekerja dan dunia usaha.
              Menaker mengungkapkan, sosialisasi sangat penting karena saat ini banyak isu yang simpang
              siur dan distorsi informasi mengenai UU Ciptaker, terutama klaster ketenagakerjaan.

              "Saya berharap bapak dan ibu tetap mengajak teman-teman serikat pekerja, terutama untuk
              berdialog, karena kita masih punya pekerjaan untuk merumuskan PP. Kami berharap bapak dan
              ibu bisa menampung aspirasi para stakeholders. Kami tunggu aspirasi itu untuk pembahasan
              PP," papar dia.

              153 Perusahaan

              Di sisi lain, Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengungkapkan, sedikitnya 153 perusahaan PMA siap
              masuk ke Indonesia setelah UU Ciptaker disahkan.

              "Masuknya ke-153 perusahaan itu otomatis akan menampung banyak lapangan pekerjaan," kata
              Bahlil  yang  belum  memberikan  rincian  mengenai  sektor  dan  asal  perusahaan  yang  akan
              menanamkan modalnya di Indonesia.
              Bahlil  menegaskan,  dalam  soal  penyerapan  tenaga  kerja,  pemerintah  akan  memprioritaskan
              tenaga kerja dalam negeri agar tidak muncul persepsi bahwa keran tenaga kerja hanya dibuka
              untuk asing.

              Kepala BKPM menambahkan, ke-153 perusahaan PMA itu diharapkan mampu menyerap sekitar
              2,9 juta pekerja. "Saat ini ada sekitar 6 juta pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja
              (PHK)  dan  dirumahkan  karena  terdampak  pandemi  Covid-19.  Tentu  ini  sangat  membantu,"
              tandas dia.



                                                           88
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94