Page 91 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 OKTOBER 2020
P. 91
"UMKM bisa punya akses ke pasar yang lebih luas. Mereka bisa belajar banyak, terutama
mengubah mindset SDM jadi industriawan serta banyak transfer knowledge, dan pengalaman,"
ujar dia.
Sekretaris Kemenkop UKM, Rully Indrawan menambahkan, Kemenkop UKM sudah membuat
surat pendelegasian tugas bagi pembentukan tim penyusunan RPP. "Kami selama ini juga
melakukan revisi secara simultan, disesuaikan dengan perubahan-perubahaan saat RPP Ciptaker
dibahas di parlemen," papar dia.
Potong Birokrasi
Sementara itu, ekonom Sri Adiningsih menilai UU Ciptaker telah memotong banyak birokrasi dan
mendorong terciptanya iklim investasi yang lebih baik di Indonesia. Tantangannya adalah sejauh
mana UU Ciptaker bisa segera diimplementasikan serta mengubah tatanan dan keadaan bisnis
di Tanah Air.
"Saya kurang tahu, apakah salinan UU ini yang terbaru karena banyak versi beredar. Berdasarkan
salinan UU Ciptaker yang saya dapatkan, secara umum pengusaha dan investor mendapat karpet
merah untuk berbisnis," ujar Sri Adning-sih dalam Hot Issue yang ditayangkan BI TV, Kamis
(8/10).
Sri Adiningsih mengakui, pemerintah biasanya menghadapi masalah saat mengimplementasikan
sebuah UU. Sebuah UU yang bagus di atas kertas kerap tidak bisa diimplementasikan dengan
baik.
"Karena itu, pertanyaannya adalah apakah benar setelah UU Ciptaker diberlakukan, iklim
investasi dan tatanan bisnis cepat berubah? Apalagi UU Ciptaker ini masih perlu turunannya
dalam bentuk 50-an PP dan peraturan presiden (perpres). Tapi, saya kira pemerintah saat ini
akan bergerak cepat untuk menyelesaikan dan segera mengimplementasikannya," papar dia.
Sri Adiningsih sepakat bahwa salah satu dampak positif penerapan UU Ciptaker adalah men-
ciptakan lapangan kerja. Namun, dia memberikan catatan, publik mesti memahami bahwa
program ini tidak bisa instan, berdampak langsung dalam satu atau dua tahun ini.
Karena itu, menurut dia, wajar jika ada kekhawatiran dari kalangan pekerja atau calon angkatan
kerja baru. Sebelum ada UU Ciptaker saja, kalangan buruh sudah merasakan sulit, apalagi
setelah ada UU Ciptaker yang dikhawatirkan justru mengurangi hak, kesejahteraan, dan
perlindungan buruh. Mahasiswa pun merisaukan hal ini.
"UU Ciptaker tidak mudah dicerna oleh mereka dalam kondisi perekonomian saat ini. Maka perlu
diseminasi dan pemerintah segera membuat aturan turunan UU Ciptaker yang jelas dan rinci,
sehingga tidak menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran," tegas dia.
Angin Segar Investasi
Ketua Program Studi Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia (UI), Telisa Aulia Falianty yang dihubungi Investor Daily di Jakarta, Kamis (8/10),
mengatakan, pengesahan UU Ciptaker bisa membawa angin segar bagi peningkatan investasi di
Indonesia, mengingat sejumlah hambatan investasi terselesaikan oleh UU tersebut.
Menurut dia, masuknya investasi baru ke Tanah Air diharapkan berdampak pada membaiknya
penyediaan lapangan kerja. "Semakin banyak investasi yang masuk, penyediaan lapangan kerja
tentu akan semakin baik. Omnibus law sudah ada, sekarang tinggal bagaimana pemerintah
meyakinkan dan mengejar investor untuk datang," ujar dia.
90