Page 60 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 MEI 2020
P. 60

"Kita harapannya terutama setelah dapat ilmu dari sini yang bermanfaat, kalau
               memang seperti yang dibilang ibu-ibu dan bapak-bapak di sini yang akan tetap
               merangkul setelah keluar dari sini, kami mau usaha bareng. Tapi tetap sambil
               mencari pekerjaan formal tentunya," kata Silvia, yang direspons dengan anggukan
               setuju dari Juliana.

               BRS Mulya Jaya sudah menampung 121 orang setelah pemerintah menjadikannya
               tempat penampungan sementara bagi pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial
               (PPKS) terdampak COVID-19 sejak 30 April 2020.

               Dari jumlah tersebut, 65 orang sudah dipulangkan setelah dikonfirmasi memiliki
               tempat tinggal dan keluarga untuk pulang dan 5 orang dirujuk ke balai Kemensos
               yang lain menjadikan tersisa 51 orang yang berada di sana.

               Dari 51 orang itu, 10 adalah pekerja formal yang dirumahkan atau terkena PHK, 30
               orang adalah pekerja informal yang kehilangan penghasilan tetap dan 11 orang
               telantar dan kehilangan penghasilan.

               Tempat itu juga menjadi penampungan sementara bagi 108 pekerja migran
               Indonesia (PMI) yang dideportasi dari Malaysia pada awal April. Mereka sudah
               dipulangkan ke daerah masing-masing pada 17 April lalu.

               Kepala BRS Mulya Jaya, Juena Sitepu, mengatakan balai itu menjalani protokol
               kesehatan yang ketat selama menjadi penampungan sementara dengan melakukan
               rapid test berkala dan membagikan masker untuk para penghuninya.

               Menurut dia, para PPKS itu dapat tinggal di balai maksimal tiga bulan sebelum
               kembali ke keluarga. Selama di balai, kebutuhan dasar mereka akan terjamin juga
               akan menjalani kegiatan untuk menguatkan mental spiritual, pelatihan keterampilan
               dan mendapat dukungan psikososial.

               Nasib PMI

               COVID-19 tidak hanya mempengaruhi pekerja di Tanah Air, nasib serupa juga
               dialami oleh PMI atau yang dikenal juga sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) yang
               mencari penghidupan di luar negeri.

               Banyak dari negara-negara yang menjadi tujuan penempatan TKI mengetatkan
               peraturan imigrasi mereka dan mendeportasi ribuan pekerja Indonesia yang
               kebanyakan berstatus sebagai undocumented atau pekerja ilegal.

               Mirna adalah salah satu dari ribuan TKI yang sudah dideportasi dari Malaysia. Dia
               dan suaminya, yang juga menjadi TKI di Negeri Jiran, bersama kedua anak mereka
               ditangkap oleh polisi di pelabuhan saat ingin kembali ke Tanah Air.

               Setelah kehilangan pekerjaan di Kuala Lumpur akibat pemberlakuan karantina
               wilayah di Malaysia dan melihat kenyataan paspornya sudah tidak berlaku lagi,



                                                       Page 59 of 78.
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65