Page 157 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 JANUARI 2021
P. 157

Ringkasan

              Aturan turunan dalam Undang-undang ( UU ) No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja harus
              diatur secara jelas dan rinci. Khususnya menyangkut investor yang menghadirkan tenaga kerja
              asing wajib mentransfer pengetahuannya kepada tenaga kerja lokal.

              "UU Cipta Kerja memang memberikan angin segar buat pengusaha dan pekerja. Namun harus
              diperjelas dalam RPP-nya sebagai turunan UU Ciptaker agar diatur secara detail dalam hal alih
              teknologi dan alih sumber daya manusia," kata Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UHAMKA
              Faozan Amar dalam Webinar UU Cipta Kerja, Rabu (30/12).



              ALIH TEKNOLOGI TINGKATKAN SKILL DAN KOMPETENSI PEKERJA LOKAL

              Aturan turunan dalam Undang-undang ( UU ) No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja harus
              diatur secara jelas dan rinci. Khususnya menyangkut investor yang menghadirkan tenaga kerja
              asing wajib mentransfer pengetahuannya kepada tenaga kerja lokal.

              "UU Cipta Kerja memang memberikan angin segar buat pengusaha dan pekerja. Namun harus
              diperjelas dalam RPP-nya sebagai turunan UU Ciptaker agar diatur secara detail dalam hal alih
              teknologi dan alih sumber daya manusia," kata Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UHAMKA
              Faozan Amar dalam Webinar UU Cipta Kerja, Rabu (30/12).

              Faozan  mengakui,  dalam  UU  Cipta  Kerja  memang  dibuka  kran  untuk  tenaga  kerja  asing  ke
              Indonesia.  Namun  tetap  dibatasi,  yakni  hanya  untuk  bidang-bidang  tertentu  yang  tidak  bisa
              dikerjakan oleh tenaga kerja lokal karena kurangnya skill dan kompetensi yang dimiliki.

              Artinya,  penggunaan  tenaga  kerja  asing  juga  sangat  dibutuhkan  di  Indonesia  karena  dapat
              mempercepat proses pembangunan nasional yang tersendat karena kompetensi pekerja lokal
              yang terbatas. Solusinya, alih teknologi dan penggunaan tenaga kerja lokal sebagai pendamping.

              "Negara kita bukan hanya menjadi objek tapi subjek dalam hal penguasaan teknologi. Apalagi
              SDM kita melimpah. Alih teknologi ini akan meningkatkan skill dan kompetensi tenaga kerja lokal
              dan akhirnya mengambil alih pekerjaan utama yang sebelumnya dipegang TKA," terangnya.

              Sekretaris Lembaga Dakwah Khusus PP Muhammadiyah ini meyakini, begitu turunan UU Cipta
              Kerja selesai dibahas, Indonesia akan dihujani Investasi asing dan terbukanya lapangan kerja
              baru bagi jutaan masyarakat yang membutuhkan pekerjaan.

              Dengan  adanya  pertumbuhan  investasi,  lanjut  dia,  Indonesia  akan  mampu  meningkatkan
              pertumbuhan  ekonomi  yang  juga  sekaligus  dapat  menciptakan  lebih  banyak  lapangan  kerja
              untuk masyarakat di masa pandemi Covid-19.

              Artinya,  keberadaan  UU  Cipta  Kerja  tidak  hanya  menguntungkan  para  investor,  tapi  juga
              keuntungan bagi tenaga kerja lokal. "Di masa pandemi ini, Indonesia mengalami dampak buruk
              dari sektor ekonomi. UU Cipta Kerja inilah yang akan membuka lapangan pekerjaan yang besar,"
              ujarnya.

              Dia meyakini, jika tidak ada terobosan UU Cipta Kerja ini, maka Indonesia akan kalah dengan
              negara-negara lainnya. "Di negara manapun akan melakukan hal yang sama. Kalau kita tidak
              melakukan maka kita akan ketinggalan dari negara lain seperti Thailand, Malaysia, Singapura,
              dan sebagainya," kata dia.

              Mengutip Buya Syafi'I Ma'arif, kata dia, sila ke-5 Pancasila, yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh
              Rakyat  Indonesia  masih  belum  terwujudkan.  "Sekarang  UU  Cipta  kerja ini  tentunya  menjadi


                                                           156
   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162