Page 93 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 DESEMBER 2020
P. 93
penerima Kartu Prakerja juga mendapat insentif untuk mengikuti pelatihan sejumlah Rp 1 juta.
Dana insentif ini tidak bisa dicairkan, tapi murni untuk meningkatkan kapasitas keterampilan
penerima Kartu Prakerja.
SURVEI BPS: 88,92 PERSEN PESERTA KARTU PRAKERJA SUKSES TINGKATKAN
KETERAMPILAN
Program sudah bergulir hingga 11 gelombang. Sebanyak 5.604.810 juta orang tercatat menjadi
penerima manfaat program yang ditujukan untuk mereka yang terdampak pandemi COVID-19
tersebut.
Awalnya, program Kartu Prakerja menuai kontroversi. Banyak yang meragukan program tersebut
tepat sasaran. Padahal, dana yang digelontorkan cukup besar. Masing-masing penerima manfaat
mendapatkan insentif bantuan hidup Rp 600 ribu per bulan selama 4 bulan. Selain itu, setiap
penerima Kartu Prakerja juga mendapat insentif untuk mengikuti pelatihan sejumlah Rp 1 juta.
Dana insentif ini tidak bisa dicairkan, tapi murni untuk meningkatkan kapasitas keterampilan
penerima Kartu Prakerja.
Namun kemudian angkatan kerja nasional ( Sakernas ) yang dilakukan Badan Pusat Statistik ( )
pada medio Agustus 2020, mematahkan semua keraguan itu. Dari survei tersebut terungkap,
88,92 persen penerima yang menyelesaikan pelatihan program Kartu Prakerja, menganggap
program ini dapat meningkatkan keterampilan kerja mereka.
Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan dalam Sakernas 2020, memang ada penambahan
beberapa pertanyaan terkait dampak COVID-19, yakni mengenai program Kartu Prakerja dan
persepsi program bantuan sosial pemerintah.
Menurut dia, para penerima program Kartu Prakerja menyatakan bahwa program ini sangat
bermanfaat setidaknya karena dua alasan. Pertama terkait peningkatan keterampilan kerja dan
kedua dari sisi insentif.
"88,92 persen penerima manfaat merasa bahwa program ini dapat meningkatkan keterampilan
kerja mereka. Setidaknya demikian menurut para penerima manfaat yang sudah menyelesaikan
pelatihan Kartu Prakerja," kata Suharyanto.
Manfaat kedua yakni bantuan insentif program dinilai tepat sasaran membantu penerima Kartu
Prakerja di masa pandemi seperti ini.
COVID-19 memang telah berdampak pada meningkatnya pengangguran di Indonesia. Banyak
pekerja yang dirumahkan, bahkan terkena PHK karena perusahaan melakukan efisiensi karena
terdampak pandemi.
Data BPS menunjukkan, jumlah pengangguran meningkat 2,67 juta orang dari periode Agustus
2018 sebanyak 7,07 juta orang menjadi 9,77 juta orang di Agustus 2020. Adanya program Kartu
Prakerja yang memberikan berbagai pelatihan dan pemberian insentif, dinilai dapat membantu
masyarakat yang dirumahkan atau mereka yang kehilangan pekerjaan.
Dari data Sakernas BPS tersebut, terungkap sebagian besar pendaftar Kartu Prakerja memang
beralasan ingin meningkatkan keterampilan kerja. Hanya 27,73 persen yang bertujuan untuk
mendapatkan insentif.
"Meningkatkan keterampilan kerja menjadi alasan utama mayoritas penduduk (48,70 persen)
dalam mendaftar program kartu prakerja. Penggunaan insentif (uang saku) juga sangat
bermanfaat," demikian hasil survei tersebut.
92