Page 94 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 DESEMBER 2020
P. 94

Sementara itu, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa
              Purbasari,  memastikan  penerima  kartu  prakerja  dapat  memperoleh  manfaat  semaksimal
              mungkin dari program ini.

              Menurut dia, Manajemen Pelaksana (Project Manajemen Operation/PMO) Kartu Prakerja juga
              melakukan 3 survei evaluasi pelaksanaan program tersebut. Survei evaluasi pertama diikuti 2,4
              juta  peserta  dan  survei  kedua  dengan  293  ribu  peserta.  Sementara  survei  ketiga  masih
              berlangsung saat ini.

              Dari  hasil  survei  tersebut,  diketahui  bahwa  81  persen  peserta  belum  pernah  mendapatkan
              pelatihan atau kursus sebelumnya. Lebih dari 84 persen menyatakan bahwa pelatihan Kartu
              Prakerja  meningkatkan  kompetensi  baik,,  maupun  .  Selain  itu,  92  persen  menyatakan  akan
              melampirkan Sertifikat Pelatihan Prakerja pada saat melamar pekerjaan.

              "Jadi  hasil  survei  ini  sejalan  dengan  temuan  BPS  bahwa  pelatihan  Prakerja  meningkatkan
              keterampilan kerja Peserta," kata Denni.
              Sementara  dari  sisi  penggunaan  insentif,  mencatat  81,24  peserta  penerima  Kartu  Prakerja
              mengaku merasakan manfaat program ini, terutama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
              mereka. Ada juga yang merasakan manfaat insentif ini bisa disimpan sebagai tabungan.

              Adapun 33 persen lainnya menyatakan dana tersebut ditabung, 23,47 persen digunakan untuk
              modal usaha, 11,23 persen ada yang menggunakan dana insentif tersebut untuk membayar
              utang, dan sisanya 4,76 persen untuk kebutuhan lainnya.

              Soal  meningkatnya  keterampilan  kerja,  diakui  oleh  salah  seorang  penerima  manfaat  Kartu
              Prakerja, Putri Puspita Lokanazea . Perempuan berusia 27 tahun asal Darul Kamal, Banda Aceh,
              ini mengikuti program Kartu Prakerja gelombang I.

              Beberapa pelatihan dia ambil. Salah satunya 'Kiat Sukses Menjahit Masker Anti Corona' dari
              Pintaria  .  Menurut  dia,  dengan  pelatihan  tersebut,  dia  mulai  berani  untuk  memulai  usaha.
              "Sebelum mengikuti Program Kartu Prakerja saya belum punya keberanian maupun keterampilan
              untuk memulai usaha," katanya.

              Putri, yang sebelumnya bekerja sebagai kasir dan pramuniaga di sebuah toko baju, kehilangan
              pekerjaan karena tokonya tutup terdampak COVID-19. Dari bekal pelatihan menjahit masker,
              dia pun mendapat penghasilan.

              "Omzetnya  belum  besar.  Saya  belum  punya  lapak  sendiri.  Masih  titip  ke  teman  dan  juga
              berjualan online melalui Facebook dan WhatsApp," ujarnya.

              Selain  pelatihan  membuat  masker,  Putri  juga  mengikuti  pelatihan  makeup  dari  Kementerian
              Tenaga Kerja. Berkat pelatihan itu, dia kini memiliki keterampilan baru makeup. Awalnya dia
              terapkan untuk anak perempuannya yang ikut lomba menari.

              "Akhirnya banyak juga anak dari teman-teman lain yang minta dirias saar mereka ada acara
              tertentu," ujarnya.

              Kisah lainnya datang dari Stevenly Rio Loginsi dari Sulawesi Utara. Lelaki Kawanua berusia 42
              tahun tersebut harus kehilangan pekerjaan sebagai petugas keamanan di sebuah perusahaan
              swasta di Manado.

              Dengan usianya yang tak lagi muda, dia sadar akan sulit mendapatkan pekerjaan baru.

              Stevenly kemudian mencoba peruntungan ikut program Kartu Prakerja gelombang ketiga. Lolos,
              dia  ikuti  berbagai  pelatihan  mulai  cara  memasang  iklan  di  Facebook  dan  Instagram  melalui
              Sekolahmu.
                                                           93
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99