Page 85 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 DESEMBER 2020
P. 85

Situs Tempo.co dan Tirto.id juga diincar oleh peretas. Pelaku meretas sistem manajemen konten
              dan menghapus tujuh artikel Tirto.id. Terhadap Tempo.co, peretas berusaha mematikan server.
              Begitu juga situs Magdalene.co dan Konde.co, mendapatkan serangan siber hingga kesulitan
              diakses.

              Sepanjang 2020 juga terjadi kasus doxing alias pelacakan dan pembongkaran identitas, terhadap
              sejumlah jurnalis. Jurnalis cek fakta Liputan6.com mendapatkan serangan doxing terkait karya
              jurnalistik yang diunggah pada 10 September 2020. Pelaku mempublikasikan data jurnalis ke
              sejumlah  akun  media  sosial,  foto  jurnalis  tersebut  diambil  tanpa  izin  dan  diubah  untuk
              mendeskreditkan korban.

              Dua jurnalis pemeriksa fakta Tempo.co, Ika Ningtyas dan Zainal Ishaq mengalami kasus doxing
              serupa setelah membuat empat artikel verifikasi klaim dokter hewan M. Indro Cahyono terkait
              Covid-19 sejak April-Juli 2020.

              Jurnalis Detik.com juga mengalami serangan doxing karena menulis rencana kunjungan kerja
              Presiden Jokowi ke Bekasi untuk membuka mall di tengah kasus Covid-19 masih tinggi. Identitas
              jurnalis itu diekspos, serta ada ancaman pembunuhan dan teror order makanan fiktif.

              Pemidanaan  Jurnalis  Tahun  2020  mencatat  pemidanaan  terhadap  jurnalis  Banjarhits.com,
              Diananta  Putra  Sumedi.  Kasus  Diananta  bermula  dari  berita  yang  ditayangkan
              Banjarhits.id/Kumparan.com berjudul "Tanah Dirampas Jhonlin, Dayak Mengadu ke Polda Kalsel"
              pada 8 November 2019 pukul 19.00 WITA. Berita ini ditulis oleh Diananta dan merupakan hasil
              wawancara dengan narasumber dari masyarakat adat suku dayak yaitu Bujino, Riwinto, dan
              Sukirman.

              Awalnya kasus dilaporkan ke Dewan Pers. Meski sudah diproses, polisi tetap memproses kasus
              hingga masuk ke pengadilan. Diananta divonis bersalah menyebarkan informasi menimbulkan
              kebencian individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras,
              dan  antargolongan  sesuai  pasal  28  Undang  Undang  Informasi  dan  Transaksi  Elektronik.  AJI
              menilai, hakim mengabaikan UU Pers sebagai lex specialist dibandingkan UU ITE, yang mengatur
              mekanisme penyelesaian sengketa pemberitaan.

              "Vonis  ini  menjadi  preseden  buruk  bagi  pers  karena  bisa  dipakai  oleh  siapa  saja  untuk
              mempidanakan, dan mengintimidasi, jika terusik oleh pemberitaan media. Tentu saja ini akan
              berdampak pada tumpulnya fungsi kontrol sosial oleh pers," kata Abdul.
              AJI Indonesia juga menyoroti regulasi UU Omnibus Law Cipta Kerja yang disahkan tahun ini.
              Undang-undang sapu jagat ini berusaha mengubah sejumlah undang-undang sekaligus. Semula
              akan mencakup 79 undang-undang, belakangan ada yang dikeluarkan dari pembahasan namun
              ada juga yang dimasukkan lagi menjelang akhir.

              "Undang-undang  yang  berhubungan  dengan  jurnalis  dan  media  yang  hendak  diubah  adalah
              Undang Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, Undang Undang Nomor 32 tahun 2002
              tentang  Penyiaran,  dan  Undang  Undang  Ketenagakerjaan.  Undang  Undang  Pers  kemudian
              dikeluarkan dari pembahasan setelah mendapat protes dari komunitas pers," kata Abdul.

              Selain  itu,  AJI  juga  menyoroti  Peraturan  Mahkamah  Agung  Nomor  5  Tahun  2020  Tentang
              Protokol Persidangan dan Keamanan Dalam Lingkungan Pengadilan yang ditetapkan pada 27
              November 2020. Aturan itu mengatur pengambilan foto, rekaman audio, dan rekaman audio
              visual harus seizin hakim atau ketua majelis hakim. Substansi aturan itu sama dengan Surat
              Edaran Nomor 2 tahun 2020 Tentang Tata Tertib Menghadiri Persidangan pada 7 Februari 2020
              lalu. Bahkan, ada ancaman pemidanaan bagi yang melanggar.

              "AJI menilai peraturan MA ini akan membatasi hak jurnalis dalam mencari informasi, yang itu
              diatur dan dilindungi oleh Undang Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers," kata Abdul.
                                                           84
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90