Page 96 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 DESEMBER 2020
P. 96

BANSOS JPS TAK BERJALAN BAIK, KEMNAKER DIMINTA TAK CUMA FOKUS KE
              SUBSIDI GAJI
              Tenaga  kerja  menjadi  salah  satu  sektor  yang  terkena  dampak  pandemi  COVID-19.  Namun
              sayangnya,  sejumlah  stimulus  seperti  yang  dikucurkan  pemerintah  dinilai  tak  membuat  para
              pekerja semakin produktif.

              Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan, bantuan tunai dari pemerintah hanya
              sanggup membuat pekerja yang dirumahkan untuk bertahan hidup. Ia pun menyoroti program
              Jaringan Pengaman Sosial (JPS) di .

              "Kemnaker menjadi salah satu kementerian yang kinerjanya menjadi yang paling banyak disorot,
              terutama  saat  pandemi.  Ke  depan  diharapkan  akan  ada  perbaikan  seluruh  program  dari
              Kemenaker, terutama bagi pekerja yang terdampak," kata Piter, Selasa (29/12).

              Dia menjelaskan, pemerintah sebenarnya memiliki program jaring pengaman sosial (JPS) berupa
              Tenaga Kerja Mandiri ( TKM ) yang ada di Kemenaker. Program ini bertujuan untuk penciptaan
              wirausaha dan padat karya dalam mengurangi dampak pandemi.

              Namun menurutnya, program TKM justru tak terdengar pencapaiannya hingga saat ini. Bahkan
              hal itu dinilai minim sosialisasi.

              "Padahal tujuannya (JPS TKM ) baik menciptakan peluang usaha baru bagi pengangguran, tapi
              sayang  eksekusinya  sepertinya  tidak  seperti  yang  diharapkan.  Kemenaker  lebih  fokus  pada
              Bantuan Langsung Tunai (BLT) subsidi upah Rp 600 ribu per bulan. Beberapa program saya rasa
              perlu dievaluasi," jelasnya.

              Piter mengapresiasi segala upaya bantuan dari pemerintah, namun menurut dia banyak yang
              tak tepat sasaran di lapangan. Sehingga, ikhtiar dan modal besar pemerintah dinilai menjadi sia-
              sia.

              Pemerintah seharusnya bisa mencari pola pendampingan, sehingga pekerja yang menganggur
              tetap mampu menciptakan peluang usaha dalam kondisi yang sulit di tengah pandemi ini.

              Ia  menyarankan  agar  stimulus  di  Kemenaker  bisa  terfokus.  Sebab  selama  ini  dinilai  terlalu
              banyak, sehingga dan tak tepat sasaran.

              "Pemerintah  kan  sudah  punya  kartu  Prakerja,  juga  dari  Kementerian  Pendidikan  pelatihan
              nonformal yang nilainya hampir triliunan, juga ada Balai Latihan Kerja (BLK) di Kemenaker ini
              mau dibuat macam-macam lagi?" kata dia.

              Piter pun meminta agar program stimulus ketenagakerjaan dibuat fokus. Salah satunya dengan
              mengembangkan sistem agar bisa memanfaatkan teknologi digital, sehingga persoalan data bisa
              cepat teratasi.

              "Pemerintah jadi tahu penyaluran bantuan seperti apa, dan bisa diberikan dengan cepat dan
              tepat. Jadi bukan bikin program ini program itu, namun eksekusinya minus," tambahnya.

              Berdasarkan data Kemenaker hingga 2 Oktober 2020, pemerintah telah menyalurkan bantuan
              program TKM kepada 1.985 kelompok wirausaha dengan melibatkan 39.700 orang dan 1.091
              kelompok padat karya dengan melibatkan 21.820 orang pekerja.
              Sementara itu, pencairan dana bantuan BLT Subsidi Gaji sudah disalurkan sebanyak Rp 27,96
              triliun atau sekitar 93,96 persen dari total anggaran yang disediakan.




                                                           95
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101