Page 481 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 AGUSTUS 2020
P. 481

Beberapa  daerah  masih  memiliki  upah  layak  jika  dalam  rumah  tangganya  ada  tambahan
              tanggungan satu anak. Tapi, banyak kota besar di Pulau Jawa yang sulit menangung satu anak
              sekalipun  pasangan  sama-sama  bekerja.  Misalnya  Bandung,  Bandung  Barat,  Ciamis,  Garut,
              Subang,  Sumedang,  dan  Kota  Cimahi  di  Jawa  Barat,  Banjarnegara,  Banyumas,  Batang,
              Kebumen, Kendal, Kota Salatiga, dan Temanggung di Jawa Tengah, Pamekasan, Lamongan, dan
              Kota Mojokerto di Jawa Timur. Sementara daerah-daerah lain seperti Yogyakarta, serta Magelang
              dan Kota Magelang di Jawa Tengah, sudah buruk kondisinya sejak awal.

              Perubahan komposisi rumah tangga, kondisi pandemi COVID-19, maupun Omnibus Law Cipta
              Kerja hanya semakin memperburuk keadaan itu.

              Jika rumah tangga pekerja yang mengandalkan upah minimum semata harus menanggung dua
              anak,  hanya  sedikit  daerah  yang  masih  layak  ditinggali.  Di  kawasan  Jabodetabek,  hanya
              Tangerang, Kota Tangerang, Bekasi, Kota Bekasi, Bogor, dan Kota Bogor yang upahnya masih
              layak untuk menghidupi dua orang dewasa dan dua anak.

              Sukabumi di Jawa Barat, Jember, Jombang, Pasuruan, dan Kota Pasuruan di Jawa Timur adalah
              segelintir daerah yang masih layak ditinggali dengan upah minimum dengan kondisi di atas (dua
              orang dewasa bekerja menanggung dua anak). Tapi, bila Omnibus Law Cipta Kerja berlaku, tidak
              ada satu daerah pun di Pulau Jawa yang memiliki upah layak.

              Thus  , kondisi keluarga-keluarga pekerja akan menghadapi kehidupan yang jongkok, amblas,
              dan remuk di bawah rezim pengupahan UU Cipta Kerja.

              Metodologi  Visualisasi di atas membandingkan antara upah minimum kabupaten/kota (UMK)
              dan upah minimum provinsi (UMP) yang ditetapkan oleh gubernur di masing-masing provinsi di
              Pulau Jawa, dengan biaya hidup berdasarkan Survei Biaya Hidup oleh Badan Pusat Statistik.

              Survei biaya hidup yang digunakan adalah rilis 2012, lalu perhitungannya memakai nilai Indeks
              Harga Konsumen 2018 (2012=0) dan IHK 2020 (2018=0).
              SBH 2012 hanya melakukan survei di 82 kota/kabupaten secara nasional;  33 ibu kota provinsi
              dan 49 kota lainnya. Di antara itu  hanya 26 kota/kabupaten di Pulau Jawa. Data ini diinterpolasi
              secara spasial demi mendapatkan nilai perkiraan biaya hidup di Pulau Jawa, selain 26 daerah
              yang disurvei oleh BPS. [Datanya bisa lihat  di sini  .]  Nilai pengeluaran rumah tangga dalam
              survei biaya hidup adalah nilai rata-rata dari satu keluarga dengan rata-rata sekitar 4 anggota
              keluarga. Angka ini dibagi dengan jumlah anggota keluarga untuk mendapatkan biaya hidup per
              kapita di masing-masing daerah. Tidak ada penjelasan rinci mengenai biaya hidup untuk anak
              maupun dewasa di dalam SBH 2012. Maka, angka biaya hidup per kapita dianggap setara untuk
              semua kelompok umur.

              Plin-plan Nama Omnibus Law RUU Cilaka  Abaikan Protes Buruh, Puan: Pembahasan Omnibus
              Law Ciptaker Lanjut  Ratusan Pendeta Dukung Demo Tolak Omnibus Law & Sahkan RUU
              PKS  Watak Cilaka Omnibus Law: Memuluskan PHK Massal.

              Baca juga  artikel terkait OMNIBUS LAW  atau  tulisan menarik lainnya Louis Lugas Wicaksono

              (tirto.id - Ekonomi ) Penulis: Louis Lugas Wicaksono Editor: Windu Jusuf











                                                           480
   476   477   478   479   480   481   482   483   484   485   486