Page 187 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JULI 2021
P. 187

2021 nyaris tidak berlaku bagi pekerja sektor manufaktur TGSL (tekstil, garmen, sepatu, dan
              kulit). Sebab dalam praktiknya, puluhan pabrik masih beroperasi 100%.
              “Di banyak sentra industri sektor ini misalnya di Cakung, Tangerang, Subang, Sukabumi, dan
              Solo, puluhan pabrik masih beroperasi 100%. Para pekerja wajib bekerja, jika tidak mereka akan
              kehilangan pekerjaan. Jutaan pekerja bekerja penuh waktu, bahkan melakukan lembur, dalam
              ruang tertutup dan padat, tanpa alat pelindung diri dan fasilitas kesehatan memadai,” kata Dian
              Septi saat membacakan pernyataan bersama Serikat Pekerja/Serikat Buruh Sektor TGSL yang
              tergabung dalam Dialog Sosial Sektoral (DSS) TGSL, Senin (19/7/2021).

              Akibat hal tersebut, Dian mengatakan klaster pabrik termasuk klaster penyebaran Covid-19 yang
              paling agresif. Dari data yang dihimpun serikat pekerja/serikat buruh sektor TGSL, dalam dua
              minggu terakhir, ribuan anggotanya di wilayah Cakung, Tangerang, Subang, Sukabumi, dan Solo
              terpapar melalui tempat kerja/pabrik. Sebagian besar anggota tinggal di wilayah perumahan
              padat sehingga menyebabkan penghuni perumahan juga terpapar.

              “Klaster  pabrik  menyebabkan  klaster  hunian.  Ledakan  kasus  menyebabkan  ketidakmampuan
              fasilitas kesehatan yang ada mengatasi masalah. Akibatnya banyak penderita meninggal dunia
              hanya karena keterlambatan penanganan akibat antrian yang tak tertangani,” ujar Dian.

              Karenanya,  aliansi  DSS-TGSL  meminta  pemerintah  agar  memastikan  konsistensi  dan  sanksi
              PPKM Darurat. Selama PPKM Darurat dilakukan secara ambigu, longgar, dan tidak konsisten, hal
              tersebut menurutnya akan membuat penyelesaian pandemi Covid-19 semakin lambat.

              "Kami juga menuntut pemerintah memastikan perlindungan hak atas kesehatan dan hak-hak
              dalam kerja pekerja. Hal ini termasuk memaksa pengusaha melaksanakan protokol kesehatan
              ketat, menyediakan APD memadai, dan pembayaran upah tanpa pemotongan dengan alasan
              apapun selama pandemi Covid-19 berlangsung,” tegas Dian.

              Dian  juga  meminta  pemerintah  memberikan  sanksi  tegas  pada  perusahaan  yang  melakukan
              penyelewengan dan pelanggaran PPKM Darurat dengan mewajibkan pekerjanya terus bekerja
              tanpa APD, tanpa fasilitas kesehatan, dan memaksa mereka bertanggung jawab sendiri.




































                                                           186
   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192