Page 103 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 DESEMBER 2020
P. 103

MASIH ADA 140.000 PEKERJA BELUM DAPAT BLT GAJI TAHAP 1, KENAPA?

              Pencarian  bantuan  subsidi  upah  (BSU)  atau  BLT  gaji  dari  Kementerian  Ketenagakerjaan
              (Kemenaker) sudah terealisasi 98,8% dari 12,4 juta penerima. Dari angka itu, masih ada 140.000
              pekerja yang belum bisa dicairkan, padahal pencairan BSU sudah memasuki tahap kedua.

              Staf Khusus Kemenaker Reza Hafiz menjelaskan, penyebab masih adanya ratusan ribu pekerja
              yang belum mendapatkan BSU tahap 1 ada di rekeningnya. Mulai dari rekening yang sudah tidak
              aktif, atau nama pemilik berbeda dengan di KTP.

              "Jadi ketika ditransfer itu, rekeningnya itu retur. Jadi uangnya balik lagi. Kenapa? Ada masalah
              contoh rekeningnya itu mati, atau nomornya nggak sama. Bisa jadi karena nama di KTP dan
              rekening beda, itu juga ada masalah di situ," kata Reza dalam dialog FMB9 yang disiarkan virtual,
              Kamis (10/12/2020).

              Menurutnya, persoalan itu diserahkan sepenuhnya ke BPJS Ketenagakerjaan selaku penyedia
              data pekerja yang menerima BLT gaji.

              "Nah untuk masalah-masalah itu kami serahkan kembali datanya ke BPS. Itu ada sekitar 140.000
              yang kami kembalikan datanya ke BPJS," ungkap Reza.

              Ia menegaskan, Kemenaker selaku penyalur anggarannya tidak bisa mencairkan langsung ke
              pekerja. Pasalnya, seluruh data memang dipusatkan di BPJS Ketenagakerjaan.

              "Kalau yang kita revisi sendiri malah kita salah. Kita nggak bisa langsung kasih ke siapa pun,
              karena nggak bisa disalurkan. Makanya kami kembalikan ke BPJS," imbuh dia.

              Terkait  BLT  gaji  ada  di  halaman  berikutnya>>>  Ia  mengatakan,  BSU  yang  belum
              tercairkan itu masih dalam proses. Beriringan dengan itu, pihaknya tetap mencairkan BSU tahap
              kedua, yang realisasinya sudah mencapai 90%.

              "Jadi termin pertama dari 12,4 juta sudah 12,2 juta orang yang disalurkan. Sisanya yang masih
              dalam proses itu tadi. Untuk termin kedua, dari 12,4 juta itu sudah 11 juta, jadi sudah 90%. Jadi
              yang  termin  pertama  dapat,  termin  kedua  dapat  lagi.  Karena  tidak  ada  perubahan  data,"
              pungkasnya.

































                                                           102
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108