Page 99 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 DESEMBER 2020
P. 99
Judul Penerima BLT Gaji Mentok di 12,4 Juta, Kok Nggak Ditambah Lagi?
Nama Media detik.com
Newstrend Santunan Pegawai Swasta
Halaman/URL https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/5289863/penerima-blt-
gaji-mentok-di-124-juta-kok-nggak-ditambah-lagi
Jurnalis Vadhia Lidyana
Tanggal 2020-12-10 15:53:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
positive - Reza Hafiz (Staf Khusus Kemenaker) Kita strick dengan data yang lama. Karena sesuai
regulasi
positive - Reza Hafiz (Staf Khusus Kemenaker) Kalau kita buka datanya, itu bagaimana kita bisa
melakukan verifikasi dalam waktu yang cepat? Dan validitasnya itu dipertanyakan. Jadi memang
satu sisi ada yang harus dibantu, satu sisi yang lain kita harus tahu bahwa mengeluarkan uang
negara ada prosedurnya, ada kriterianya
negative - Reza Hafiz (Staf Khusus Kemenaker) Kalau dibuka terus pasti ada lonjakan. Ngaku-
ngaku, kalau ngaku-ngaku 10 juta orang bagaimana melacaknya?
positive - Reza Hafiz (Staf Khusus Kemenaker) Di luar itu masih banyak bantuan lain, contoh
padat karya di masing-masing kementerian. Lalu Kartu Prakerja, menjadi buffer, bantuan bagi
pekerja yang terdampak COVID-19 baik yang kena PHK maupun dirumahkan
Ringkasan
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) sudah menetapkan jumlah penerima bantuan
subsidi upah (BSU) atau BLT gaji sebanyak 12,4 juta orang. Total tersebut merupakan pekerja
yang terdaftar aktif di BPJS Ketenagakerjaan sampai 30 Juni 2020, dengan gaji di bawah Rp 5
juta.
Berbagai pertanyaan muncul, apakah masyarakat yang belum termasuk dalam penerima BSU
bisa mendaftarkan dirinya. Namun, Staf Khusus Kemenaker Reza Hafiz menegaskan, pemerintah
tetap berpegang teguh pada kebijakan awal, yakni kuota 12,4 juta orang.
PENERIMA BLT GAJI MENTOK DI 12,4 JUTA, KOK NGGAK DITAMBAH LAGI?
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) sudah menetapkan jumlah penerima bantuan
subsidi upah (BSU) atau BLT gaji sebanyak 12,4 juta orang. Total tersebut merupakan pekerja
98