Page 104 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 DESEMBER 2020
P. 104
"Kami sebetulnya jengkel, sangat jengkel dengan kepala daerah yang cara pikirnya saya enggak
ngerti lagi. Kami usaha supaya jangan terjadi penyusutan di sektor formal tapi regulasi yang
dikeluarkan kepala daerah, yang saya enggak tahu cara berpikirnya, justru mendorong sektor
formal ini jadi menyusut," ujarnya dalam video conference di Jakarta, Selasa (15/12).
Ketua Bidang Hubungan Internasional dan Investasi Apindo Soebronto Laras mengatakan
kenaikan upah minimum sektoral Kabupaten Karawang cukup mengejutkan pengusaha.
Menurut Soebronto, kenaikan upah sektoral otomotif di Karawang mencapai Rp500 ribu dari
Rp4,9 juta jadi Rp5,4 juta. Angka tersebut lebih besar dari kenaikan UMK Kabupaten Karawang
sekitar Rp174 ribu yakni dari Rp4,59 juta menjadi Rp4,76 juta.
"Bisa dibayangkan kalau Rp500 ribu per karyawan, di sektor otomotif, di grup Gaikindo,
bayangkan berapa yang harus dibayar sepanjang 12 bulan," ucapnya.
Menurut Soebronto menyatakan fakta ini harusnya dijadikan pertimbangan pemerintah baik di
tingkat provinsi maupun kabupaten dalam mengambil keputusan.
"2020 ini aja kami udah enggak bisa napas," tegasnya.
Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Affandi Lukman juga mengatakan upah yang tinggi di
Karawang, jadi salah satu penyebab banyaknya pabrik pindah atau relokasi ke Jawa Tengah.
Padahal pabrik-pabrik padat karya yang dapat menyerap banyak tenaga kerja dibutuhkan di
Kabupaten Karawang karena kepadatan penduduknya cukup tinggi.
Memang, Karawang kedepannya akan tetap dipertahankan sebagai salah satu basis industri
manufaktur di Jawa Barat. Hanya saja, menurut Rizal, Karawang harus menjadi kawasan industri
dengan nilai tambah dan berbasis teknologi.
"Tidak ada masalah upahnya tinggi, asalkan produktivitasnya, juga kompetensinya di bidang
teknologi itu adalah yang utama," terangnya.
103