Page 117 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 DESEMBER 2020
P. 117

Pasalnya, WNI tersebut tidak dilindungi dengan perjanjian kerja dan dokumen pendukung yang
              semestinya,  sehingga  menyulitkan  perwakilan  RI  untuk  memberikan  pembelaan  hukum  jika
              terjadi wanprestasi.

              Eko menegaskan pemerintah hingga saat ini masih berpegang pada kebijakan yang berlaku,
              yaitu  moratorium  pengiriman  tenaga  kerja  untuk  sektor  domestik  sejak  2011.  Pada  2015,
              penghentian pengiriman tenaga kerja untuk sektor domestik, seperti pembantu rumah tangga
              atau sopir pribadi keluarga, ke seluruh negara di Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, diperkuat
              melalui Permen Tenaga Kerja RI No 260 Tahun 2015.

              "Jadi, saya ulangi sekali lagi, sangat sangat berisiko berangkat ke Arab Saudi untuk bekerja
              secara unprocedural. Hampir setiap hari kami menerima WNI perempuan yang kabur dari rumah
              pengguna jasa karena menjadi korban eksploitasi," ucap Eko dalam keterangan yang diterima,
              Selasa (15/12/2020).

              Para WNI disalurkan oknum yang bekerja sama dengan perusahaan perekrutan tenaga kerja (
              recruitment  agency  )  di  Arab  Saudi.  Mereka  kemudian  disalurkan  perusahaan  perekrut  ke
              sejumlah rumah tangga untuk bekerja sebagai ART dengan sistem sewa dan tarif yang cukup
              tinggi.

              Namun para WNI tersebut diberi upah yang sangat kecil. Kemudian karena tidak tahan, mereka
              memilih  kabur  dari  rumah  majikan  ke  KJRI  Jeddah.  Kepada  petugas,  para  WNI  bermasalah
              tersebut mengaku dipaksa bekerja di rumah pengguna jasa tanpa mengenal jam istirahat.

              Sementara  itu,  Pelaksana  Fungsi  Konsuler-1  KJRI  Jeddah,  Safaat  Ghofur,  berpesan  kepada
              rombongan  WNI  yang  dipulangkan  agar  tidak  mengulangi  kesalahan  yang  sama  di  masa
              mendatang dan tidak mudah termakan dengan bujuk rayu calo.

              "Kami juga berharap Ibu-Ibu sekalian turut membagikan pengalaman pahit Ibu ke kerabat atau
              orang-orang terdekat, agar tidak menjadi korban percaloan dan tidak mengalami hal serupa,"
              ujar  Safaat  yang  merangkap  Koordinator  Pelayanan  dan  Pelindungan  Warga  saat  melepas
              keberangkatan rombongan.

              KJRI Jeddah menegaskan akan menggandeng berbagai instansi terkait, termasuk Bareskrim Polri
              untuk memburu dan menindak tegas para oknum penyalur. Pihak-pihak yang terlibat pun akan
              diproses hukum.

              Para  WNI  dipulangkan  dengan  maskapai  Garuda  dari  Jeddah  pada  Senin  (14/12)  malam.
              Dikabarkan mereka telah tiba di tanah air Selasa (15/12). Sebagian besar dari rombongan WNI
              yang dipulangkan adalah kaum perempuan.
























                                                           116
   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122