Page 133 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 DESEMBER 2020
P. 133
Adaptasi yang cepat terhadap kondisi terkini dan percepatan digitalisasi layanan menjadi
backbone dari layanan prima di masa pandemi seperti saat ini.
Menurut Agus, tindakan ini merupakan langkah yang tepat dalam mengantisipasi lonjakan
pengajuan klaim, khususnya Jaminan Hari Tua (JHT) para pekerja. Seperti diketahui bersama,
pada masa awal pandemi, yaitu kuartal 2 Tahun 2020, terjadi peningkatan jumlah pengajuan
klaim JHT, imbas dari merebaknya COVID-19 secara global.
Agus mengatakan proses digitalisasi secara menyeluruh sebenarnya baru akan dilaksanakan
pada Tahun 2021, sesuai yang tertuang dalam peta jalan BPJAMSOSTEK.
Namun, kondisi pandemi COVID-19 ini mendorong tidak hanya BPJAMSOSTEK, namun semua
perusahaan sektor jasa layanan untuk segera melakukan perubahan yang dibutuhkan, dan
percepatan transformasi digital menjadi opsi terbaik yang harus dilakukan.
Lonjakan klaim BPJAMSOSTEK membenarkan terjadinya lonjakan permintaan klaim JHT di masa
pandemi. Mengacu pada data pengajuan klaim JHT, puncak tertinggi terjadi pada Bulan Juli 2020
dengan jumlah permintaan mencapai 329.283 kasus.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pada bulan yang sama permintaan klaim JHT
mencapai 197.410 kasus atau setara dengan 166,8% (YoY). Pada Tahun 2019 layanan masih
dilakukan secara normal di kantor cabang BPJAMSOSTEK dan pada lonjakan tahun ini, layanan
dilakukan melalui Lapak Asik.
Sepanjang Tahun 2020 ini, terhitung hingga Oktober 2020 tercatat pengajuan Klaim JHT
mencapai 2,19 juta kasus dengan nilai Rp27,82 miliar yang jika dibandingkan dengan data Tahun
2019, meningkat sebesar 19,23 persen YoY untuk permintaan JHT.
Direktur Pelayanan BPJAMSOSTEK Krishna Syarif berharap dengan adanya transformasi digital
ini dapat memenuhi ekspektasi masyarakat dalam mengakses layanan BPJAMSOSTEK, baik di
masa pandemi maupun ke depannya.
Dirinya menyatakan selalu terbuka untuk saran dan masukan dari pemangku kepentingan,
termasuk para pekerja, agar layanan yang diberikan oleh BPJAMSOSTEK selalu prima dan
mampu memenuhi ekspektasi masyarakat pekerja.
Selain itu dirinya juga berpesan kepada para peserta yang telah memenuhi eligibilitas dalam
mengajukan pencairan klaim JHT agar segera mengajukan aplikasi klaim yang bisa diakses
melalui Lapak Asik, baik via daring ( online ) maupun on-site.
Adapun eligibilitas yang dimaksud Krishna adalah pekerja yang telah memasuki usia pensiun (56
tahun), berhenti bekerja, meninggal dunia, meninggalkan wilayah RI untuk selamanya, terkena
cacat total tetap dan kepesertaan minimal 10 tahun dapat mengambil JHT sebagian (10 persen
atau 30 persen).
Layanan Layanan Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik) BPJAMSOSTEK Erafzon Saptiyulda AS/ho
bpjamsostek) Pekerja migran Selain itu, BPJAMSOSTEK juga fokus pada pengembangan
infrastruktur layanan digital bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tersebar di berbagai
negara.
Hal ini penting dilakukan mengingat kenyamanan PMI dalam mengakses layanan BPJAMSOSTEK,
termasuk pembayaran iuran maupun proses klaim saat berada di negara penempatan.
Beberapa negara tersebut, antara lain Hong Kong, Taiwan, Jepang, dan sebagainya. Namun,
dikarenakan pandemi COVID-19, untuk sementara ini tertunda perkembangannya.
132