Page 141 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 DESEMBER 2020
P. 141
Pengusaha atau pebisnis di Indonesia pun memperkirakan rata-rata kenaikan gaji sebesar 6,9
persen di 2021, walaupun ada sebanyak 18 persen perusahaan yang masih tidak yakin akan
proyeksi kenaikan tersebut.
GAJI PEKERJA INDONESIA NAIK ATAU TIDAK DI 2021, INI HASIL SURVEINYA
Perusahaan manajemen aset Mercer mengeluarkan survei tentang gaji pekerja di Indonesia.
Hasilnya, gaji pekerja di Indonesia diproyeksikan naik pada 2021 di tengah kondisi ekonomi yang
terdampak pandemi Covid-19.
Pengusaha atau pebisnis di Indonesia pun memperkirakan rata-rata kenaikan gaji sebesar 6,9
persen di 2021, walaupun ada sebanyak 18 persen perusahaan yang masih tidak yakin akan
proyeksi kenaikan tersebut.
"Bergantung dengan kondisi pandemi, kami bereskpektasi bahwa perusahaan untuk terus
mengamati dan mempertimbangkan kompensasi dan strategi tunjangan mereka untuk tahun
mendatang. Sementara itu, saat kita bisa melihat bahwa beberapa perusahaan menghindari
langkah pengurangan gaji untuk tahun ini, anggaran dana untuk upah sendiri sudah semakin
ketat," jelas CEO dari Mercer, Bill Johnston dalam keterangannya, Selasa (15/12/2020).
Adapun di 2020, dilaporkan bahwa beberapa perusahaan memberikan kenaikan gaji pekerja atau
karyawan antara 6,8 persen tahun ini, sebelum pandemi dari Covid-19 melanda.
Banyak organisasi di Indonesia mengambil langkah konservatif terkait persoalan kenaikan gaji,
guna menavigasi dampak dari pandemi.
Menuju ke tahun 2021, survei menunjukkan bahwa 1,7 persen akan menerapkan atau
melanjutkan pembekuan gaji.
Sedangkan 6 persen perusahaan akan tetap melaksanakan pengurangan gaji sementara sesuai
dengan pengurangan jam kerja hingga pandemi selesai.
Selain itu, upaya perekrutan oleh beberapa perusahaan diperkirakan akan melambat di tahun
2021. Bahkan sebanyak 58 persen perusahaan telah menyatakan rencana untuk
mempertahankan jumlah karyawan hingga tahun depan.
Dengan adanya kenyataan tersebut pun, langkah beberapa perusahaan yang berencana
mempertahankan tingkat gaji karyawannya dinilai bukan langkah yang efektif untuk
mempertahankan tenaga kerja.
Johnston sendiri melihat perlu adanya langkah alternatif dari perusahaan-perusahaantersebut.
"Para pihak perekrut perlu berpikir di luar gaji dan memanfaatkan inisiatif manfaat dan
penghargaan lain untuk membantu mempertahankan posisipekerja terbaik mereka, dengan
meningkatnya ekspektasi kebutuhan pekerja terhadap dukungan emosional dan program sosial
kesejahteraan perusahaan memiliki kesempatan untuk mengalokasikan anggaran mereka
kepada hal yang lebih berharga," ujar Johnston.
Pada tahun 2020, sembilan dari sepuluh perusahaan disurvei memberikan pembayaran bonus
dengan rata-rata 15 persen dari gaji pokok tahunan. Di mana angkatersebut pun dibawah dari
apa yang sudah dianggarkan 17,5 persen sebelum pandemi menghantam ekonomi.
Tetapi hal serupa tidak terjadi pada sektor industri otomotif yang memberikan bonus tertinggi
29 persen. Diikuti perusahaan Pertambangan & Jasa Pertambangan sebesar 19 persen.
140