Page 199 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 DESEMBER 2020
P. 199
Judul Fakta Kerusuhan Demo Buruh Pabrik Nikel di Konawe, Tuntut Kenaikan
Gaji hingga Bakar Bangunan
Nama Media kompas.com
Newstrend Demo Buruh PT VDNI
Halaman/URL https://regional.kompas.com/read/2020/12/15/15400061/fakta-
kerusuhan-demo-buruh-pabrik-nikel-di-konawe-tuntut-kenaikan-gaji
Jurnalis redaksi
Tanggal 2020-12-15 15:40:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
negative - Kasman Hasbur (Ketua SPTK Konawe) Ketika ada yang bekerja dua sampai tiga tahun
dicarikan masalah supaya keluar. Misalnya, ada yang sakit tapi keterangan sakitnya tidak
dianggap, akhirnya dikeluarkan surat peringatan
negative - Kasman Hasbur (Ketua SPTK Konawe) Rencananya, kami akan terus berdemo selama
tiga hari ke depan. Jika tuntutan kami belum dipenuhi kami akan melakukan mogok kerja sampai
tuntutan dipenuhi
negative - Ferry Walintuka (Kabid Humas Polda Sultra) Ada demo anarkis yang mengakibatkan
terjadinya kebakaran untuk unit mobil dan pos jaga. Tapi untuk smelter saya belum dapat
infonya
negative - Ferry Walintuka (Kabid Humas Polda Sultra) Dari semalam sudah kondusif tuh.
Sekarang Pak Kapolda dan Pak Danrem ada di sana dengan Pak Bupati untuk memfasilitasi
antara karyawan dengan manajemen VDNI, karena kemarin ribut tuh
negative - Ferry Walintuka (Kabid Humas Polda Sultra) Belum ada informasi soal adanya korban
jiwa. Kami juga belum mendapatkan laporan perihal terjadinya gangguan terhadap TKA di sana
negative - Ferry Walintuka (Kabid Humas Polda Sultra) Kerugian ada. Tapi jumlahnya saya masih
menunggu dari Reskrimsus yang masih melakukan pendataan, yang jelas sekarang selain
memfasilitasi kita juga mencari pelaku- pelaku pengrusakan itu
Ringkasan
Aksi para buruh di kawasan Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI), Kabupaten Konawe, Sulawesi
Tenggara (Sultra), berujung ricuh.
Kerusuhan dipicu kekecewaan buruh karena tuntutan mereka untuk dijadikan karyawan dan
kenaikan gaji tak digubris perusahaan.
198