Page 244 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 JULI 2021
P. 244
Selanjutnya para PMI itu menjalani karantina selama lima hari di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta
Pusat, sebelum dipulangkan ke daerah masing-masing.
"Pemulangan PMIB/WNI hari ini merupakan gelombang pertama yang masuk kategori rentan
sebanyak 145 orang," ujar Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan
Perluasan Kesempatan Kerja Kemnaker Suhartono, Jumat (25/6).
Proses pemulanngan pekerja migran ini, lanjut dia, telah dan mengikuti protokol kesehatan.
Seluruh PMIB/WNI telah menjalani tes PCR dan akan menjalani masa karantina selama lima hari
sebelum dipulangkan ke daerah asal.
"Untuk biaya pemulangan dari Malaysia ke Indonesia ditanggung atau difasilitasi oleh Kemlu
dengan menggunakan anggaran pelindungan WNI, " kata Suhartono.
Suhartono menjelaskan dari 145 PMIB itu, 24 orang berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB),
Sumatera Utara (29), Jawa Timur (21), Kepulauan Riau (11), Jawa Barat (10), Nusa Tenggara
Timur (NTT) dan Riau masing-masing lima orang, Aceh (4), dan Lampung (3).
PMI lainnya berasal dari Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sulawesi Tenggara, Jawa Tengah,
Jambi, masing-masing dua orang. Sedangkan satu orang PMI masing-masing berasal dari
Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara.
"Selanjutnya untuk proses pemulangan PMI sampai ke daerah asal akan dilakukan oleh BP2MI
dan Kemsos," paparnya.
Suhartono mengatakan atas dasar pertimbangan kemanusiaan, 145 WNI/PMI tersebut
diprioritaskan kepulangannya karena merupakan kelompok rentan. Mereka terdiri dari laki-laki,
perempuan, anak, lansia serta mereka yang memiliki riwayat penyakit.
"Dari 145 PMI deportan itu, 92 orang laki-laki dan 53 perempuan, termasuk 6 balita dan lansia
1 orang, " katanya.
Suhartono menambahkan pihaknya belum mengetahui secara detail jumlah total keseluruhan
PMIB/WNI rentan yang akan dipulangkan, karena pendataan masih terus dilakukan oleh
Perwakilan RI di Malaysia, baik KBRI KL maupun KJRI di Penang, Johor Bahru, Kuching, Kota
Kinabalu, dan Tawau.
243