Page 309 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 DESEMBER 2021
P. 309

DESAK REVISI UMP 2022, RATUSAN BURUH WADUL DPRD JATIM

              SURABAYA – Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jawa Timur mendesak Gubernur
              Jawa Timur kembali menggelar aksi demo ke DPRD Jawa Timur, Rabu (22/12/2021). Ratusan
              massa aksi meminta gubernur merevisi penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) Jawa Timur
              tahun  2022  yang  dituangkan  dalam  Keputusan  Gubernur  Jawa  Timur  Nomor:
              188/783/KPTS/013/2021 tanggal 20 November 2021 dan lakukan pembahasan ulang UMP Jawa
              Timur tanpa menggunakan PP No. 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

              Jazuli,  Ketua  DPW  FSPMI  Jawa  Timur  menyampaikan,  UU  NO.  11/2020  tentang  Cipta  Kerja
              Inkonstitusional Bersyarat, jangan digunakan untuk acuan pengambilan kebijakan.

              “Hari ini pekerja buruh Jawa Timur yang tergabung ke dalam Federasi Serikat Pekerja Metal
              Indonesia (FSPMI) kembali melakukan aksi demonstrasi yang dipusatkan di DPRD Provinsi Jawa
              Timur,” terang Jazuli dalam siaran persnya.

              Jazuli  menyampaikan,  aksi  diikuti  sekitar  500  orang  massa  buruh  dari  Kota  Surabaya,  Kab.
              Gresik, Kab. Sidoarjo, Kab./Kota Mojokerto, Kab./Kota Pasuruan, Kab./Kota Probolinggo, Kab.
              Jember dan Kab. Tuban.

              “Massa aksi mulai berangkat dari daerah masing-masing untuk bertemu di titik kumpul utama di
              Jl. Frontage A. Yani depan Rolyal Plaza sekitar pukul 12.00 untuk kemudian bergerak bersama
              ke DPRD Provinsi Jawa Timur,” terang Jazuli.

              Putusan  Mahkamah  Konstitusi  No.  91/PUU-XVIII/2020  menyatakan  UU  No.  11  Tahun  2020
              tentang Cipta Kerja inkonstitusional bersyarat. Namun dalam prakteknya pemerintah masih tetap
              menggunakan  UU  No.  11  Tahun  2020  tentang  Cipta  Kerja  dalam  memutuskan  kebijakan,
              khususnya  terkait  kebijakan  upah  minimum.  “Kami  mendesak  DPRD  Provinsi  Jawa  Timur
              melaksanakan  fungsi  pengawasannya  untuk  mengontrol  pelaksanaan  peraturan  perundang-
              undangan dan kebijakan-kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” tutur dia.
              FSPMI Jatim juga mendesak Gubernur Jawa Timur merevisi Keputusan Gubernur Jawa Timur
              Nomor 188/803/KPTS/013/2021 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di Jawa Timur
              Tahun 2022. Naikkan UMK di Jawa Timur tahun 2022 sebesar 7,05%, sesuai dengan data Badan
              Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur yang mencatat pertumbuhan ekonomi Jawa Timur mencapai
              7,05% pada triwulan II/2021.

              “Mendesak Gubernur Jawa Timur agar segera menetapkan Upah Minimum Sektoral (UMSK) di
              Jawa Timur tahun 2022 sebagaimana usulan bupati/wali kota dan hasil rapat Dewan Pengupahan
              Provinsi Jawa Timur unsur Serikat Pekerja/Serikat Buruh,” terang dia.

              FPSMI Jatim juga meminta Gubernur Jawa Timur membuat surat edaran yang ditujukan kepada
              Bupati/Walikota yang melarang membuat kebijakan yang bersifat strategis dan berdampak luas
              khususnya bidang Ketenagakerjaan menggunakan acuan UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta
              Kerja beserta aturan turunannya, diantaranya adalah pengesahan Peraturan Perusahaan (PP)
              dan/atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB). ( rofik)













                                                           308
   304   305   306   307   308   309   310   311   312   313   314