Page 313 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 DESEMBER 2021
P. 313

Bahkan,  banyak  yang  tidak  menerima  upah  lagi  menunggu  kondisi  perekonomian  tumbuh
              kembali. Upaya menumbuhkan sektor perekonomian merupakan target yang fokus dilaku-kan
              banyak pihak, khususnya pemerintah pusat dan daerah agar pertumbuhannya bisa stabil di atas
              5 persen.

              Jangan  sampai  pertumbuhan  ekonomi  negatif,  menjadi  minus  karena  masyarakat  hanya
              menunggu bantuan sosial (bansos) dari pemerintah saja.

              Untuk  itu  perlu  upaya  meningkatkan  daya  beli  masyarakat  sehingga  upaya  menaikkan  UMP
              menjadi salah satu solusi terbaik, bisa diterima akal (berlogika).

              Tapi, perlu kecermatan dalam membuat kebijakan. Sebab, tidak semua pengusaha (perusahaan)
              mampu membayarkan gaji karyawannya sesuai UMP, bahkan masih banyak pengusaha yang
              membayar upah karyawan atau buruhnya jauh di bawah UMP dengan kesepakatan bersama,
              dan itu juga sah-sah saja karena masih tahap merintis usaha.

              Yang tidak boleh jika ada pengusaha atau industri kelas menengah dan apalagi besar membayar
              upah buruhnya di bawah UMR dengan beragam alasan yang sengaja dibuat-buat.

              Mampu membayar sesuai UMP tapi hak-hak karyawan/buruh tetap diabaikan pihak pengusaha.
              Dalam kasus seperti ini organisasi buruh perlu turun tangan melakukan gugatan hukum karena
              tindakan semena-mena itu semakin jauh dari sistem perburuhan kita.

              Justru itu, bersyukurlah buruh di DKI Jakarta tahun depan naik menjadi Rp 4.641.854, sudah
              jauh di atas gaji PNS/ASN golongan II, kiranya dapat diikuti daerahdaerah lain, termasuk Sumut
              dengan catatan bagi perusahaan yang benar-benar mampu melakukannya.

              Kalau pertimbangan Anies sudah mengacu pada perkembangan positif dari kajian dan proyeksi
              pertumbuhan ekonomi, juga didasari kajian ulang dan pembahasan kembali bersama semua
              pemangku  kepentingan  terkait  semangat  kehati-hatian  di  tengah  mulai  bergeraknya  laju
              ekonomi  di  wilayah  Jakarta,  berarti  sikap  Gubernur  DKI  berani  tampil beda  menjadi pejabat
              daerah  yang  pertama  berani  menaikkan  UMP  setelah  didemo  oleh  buruh  bisa
              dipertanggungjawabkan.

              Sebelumnya,  pemerintah  sudah  memproyeksikan  kenaikan  UMP  2022  sebesar  1,09%.  Ini
              merupakan hasil perhitungan dari data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), seperti
              angka pertumbuhan ekonomi hingga konsumsi daerah itu.

              Namun ditolak buruh! Saat demo bulan lalu Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) tetap
              menginginkan Upah Minimum Provinsi (UMP) di tahun 2022 naik 7% - 10%. Buruh mengancam
              akan melakukan aksi mogok nasional bila tuntutan tak dipenuhi.

              Presiden  KSPI  menegaskan  pihaknya  menolak  tegas  dan  keras  kebijakan  yang  dikeluarkan
              pemerintah terkait kenaikan UMP dan UMK, yang mana diproyeksikan hanya naik sekitar 1,09%.
              Sehubungan dengan penolakan itu, KSPI mengatakan ada 60 serikat pekerja tingkat nasional
              dan 5 konfederasi menyatakan akan menggelar mogok nasional.

              Buruh memutuskan KSPI dan lainnya, mogok nasional stop produksi diikuti 2 juta buruh. Ratusan
              pabrik akan stop produksi di banyak kabupaten. Harapan kita kenaikan UMP bisa dikaji ulang
              dan bagi daerah yang mampu silakan naik dan itu positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
              Tidak semua perusahaan punya kemampuan membayar upah buruhnya sesuai UMP atau UMR.

              Sebab, kalau dipaksakan bisa sama-sama rugi, perusahaan menjadi tutup dan pengangguran
              bertambah  banyak.  Jadi,  harus  ada  ‘’win-win  solution’’  dan  diperlukan  musyawarah  antara
              perusahaan  dan  karyawan  agar  semuanya  senang.  Jangan  sampai  terjadi  ngotot-ngototan,

                                                           312
   308   309   310   311   312   313   314   315   316   317   318