Page 115 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 NOVEMBER 2020
P. 115

Ia terus berjuang untuk bisa kembali ke tanah air, meskipun jalan yang harus ditempuhnya berat
              dan berliku. Ia sempat harus dititipkan dari orang yang satu ke yang lainnya selama di Libya.
              Bahkan ia harus menerima tekanan dan pukulan sampai berdarah dari pihak kantor di Libya.

              "Akhirnya saya dapat pukulan sampai berdarah. Kata dia, 'kamu kalau nggak mau nurut sama
              saya, kamu saya pukul terus," ucapnya mengulang ancaman dari orang di kantornya di Libya.

              Ancaman ini tidak membuat niatnya pulang ke Indonesia luntur.

              Setelah hampir dua bulan berlalu dan menanti, akhirnya Martini bisa pulang ke Indonesia.

              Setibanya di tanah air, Martini masih melanjutkan perjuangannya untuk memperjuangkan hak-
              haknya karena telah dibohongi oleh agensi yang telah memberangkatnya ke Libya.

              Karena ia sempat mewanti-wanti agensi untuk tidak membohonginya dan pemberangkatannya
              legal bukan ilegal.

              Ia melaporkan kasus yang dialaminya ke Bareskrim Polri. Selama persidangan digelar Martini
              didampingi Seknas Solidatitas Perempuan dan SBMI.


              "Alhamdulillah akhirnya Yolanda itu dihukum 5 tahun, dengan denda dan harus bayar restitusi
              (untuk dirinya-red)," ucapnya.

              Usai persidangan, kabar mengenai pembayaran restitusi tidak juga terealisasi. Hingga akhirnya
              SBMI dan Solidaritas Perempuan mengirim surat ke Pengadilan, untuk pengajuan restitusi.

              Ia mengaku hingga saat ini surat pengajuan restitusi  sebagai bentuk perlindungan terhadap
              buruh migran, seperti yang ia ajukan belum juga mendapat jawaban.

              Ia  malah  menjadi  kecewa  karena  disalah-salahkan  karena  status  TKI  Mandiri  dari
              keberangkatannya bekerja ke luar negeri.

              "Katanya  TKI  Mandiri  ini  diperbolehkan,  sedangkan  pemerintah  itu  tidak  memberitahu  TKI
              Mandiri jalannya itu sepertiapa step by stepnya. Kok malah nyalah-nyalahin kita. Mosok katanya,
              'emang kamu nggak tahu katanya itu legal atau ilegal? Ya mana tahu, kalau misalnya TKI Mandiri
              itu step by stepnya bagaimana," jelasnya.

              Bercermin pada kasus yang ia alami, Martini berharap pemerintah bisa membenahi cara kerjanya
              untuk  memberikan  perlindungan  terhadap  buruh  migran  khususnya  TKI  Mandiri.  Khususnya
              pemerintah harus lebih mensosialisasikan step by step cara pengurusannya agar legal. Sehingga
              tidak  akan  terulang  lagi  kasus  yang  ia  alami  terlunta-lunta  di  negara  orang  dan  mengalami
              penyiksaan serta tidak mendapat perlindungan dari pemerintah.(*).






















                                                           114
   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120