Page 117 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 NOVEMBER 2020
P. 117

Mereka menilai, tindakan Ridwan Kamil yang telah menetapkan UMSK Subang pada 13 Agustus
              2020 lalu telah membuka peluang kepada para pengusaha untuk membayar upah di bawah
              UMSK Subang 2020 atau setidaknya tidak membayar upah sesuai UMSK yang telah ditetapkan.

              "Dalam diktum ketiga SK UMSK tersebut disebutkan bahwa upah minimum sektoral Kabupaten
              Subang Tahun 2020 sebagaimana dimaksud pada diktum kesatu hanya berlaku bagi perusahaan-
              perusahaan  yang  bersepakat  dengan  serikat  pekerja/serikat  buruh  pada  sektor  yang
              bersangkutan," papar Ketua Umum FSPS, Deni Suryana di sela-sela aksi di depan Gedung Sate,
              Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (23/11/2020).

              Artinya, lanjut Deni, perusahaan yang belum memiliki kesepakatan untuk menjalankan UMSK
              dengan serikat pekerja, tidak dapat memberlakukan upah sesuai UMSK.

              "Nyata-nyata SK UMSK Gubernur Jabar yang mempersyaratkan kenaikan UMSK tersebut, telah
              membuat  norma  baru  yang  bertentangan  dengan  ketentuan  perundang-undangan
              ketenagakerjaan dan melanggar Pasal 24 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004," tegas Deni.
              Selain mempersoalkan UMSK Subang, pihaknya juga menyesalkan sikap diam gubernur yang tak
              kunjung  menetapkan  besaran  UMSK  Karawang  Tahun  2020.  Menurutnya,  sikap  gubernur
              tersebut merupakan pengabaian terhadap ketentuan perundang-undangan.

              Pasalnya, papar Deni, setidaknya terdapat 7 sektor industri di Kabupaten Karawang yang telah
              menyepakati besaran UMSK, yakni sektor pengadaan gas alam dan buatan, perdagangan besar
              mesin kantor, suku cadang dan perlengkapannya, industri glukosa, industri mesin dan perkakas
              mesin untuk pengerjaan logam, jasa industri untuk pengerjaan khusus logam dari barang logam,
              serta industri komponen dan perlengkapan sepeda motor roda dua dan tiga.

              "Oleh karenanya, kami mendesak Gubernur Jabar mencabut diktum ketiga UMSK Subang dan
              menuntut Gubernur untuk segera menetapkan UMSK Karawang sesuai peraturan perundang-
              undamgan," tandasnya.
              Berbeda dengan aksi-aksi buruh sebelumnya, aksi unjuk rasa yang digelar FPSP tersebut digelar
              dengan penerapan protokol kesehatan. Peserta aksi mengenakan masker dan menjaga jarak
              satu dengan yang lainnya. Orator pun terus mengingatkan peserta aksi, agar tidak berkerumun
              lewat mengeras suara.
              Ratusan  buruh  dari  FSPS  menggelar  aksi  unjuk  rasa  memprotes  kebijakan  Gubernur  Jabar,
              Ridwan Kamil terkait UMSK Subang dan Karawang di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Senin
              (23/11/2020). SINDOnews/Agung Bakti Sarasa (shf).

























                                                           116
   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122