Page 16 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 NOVEMBER 2020
P. 16
MENKEU SEBUT JUMLAH PENGANGGURAN BERTAMBAH 2,67 JUTA ORANG AKIBAT
PANDEMI
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan jumlah pengangguran di
Indonesia bertambah sebanyak 2,67 juta orang akibat pandemi COVID-19 yaitu dari 7,1 juta
orang menjadi 9,77 juta orang atau dari 5,23 persen ke 7,07 persen. "Tingkat pengangguran ini,
kalau kita lihat tambahan pengangguran akibat adanya COVID-19 adalah 2,67 juta orang," kata
Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Senin.
Sri Mulyani menuturkan selama periode Agustus 2019 hingga Agustus 2020 juga terdapat
tambahan angkatan kerja baru yaitu 2,36 juta orang serta penurunan lapangan kerja yang
diciptakan oleh COVID-19 adalah 0,31 juta.
Ia merinci dari 29,12 juta angkatan kerja yang terdampak COVID-19 sebanyak 2,56 juta orang
merupakan pengangguran, 0,7 juta orang itu bukan angkatan kerja, 1,77 juta orang sementara
tidak bekerja, dan 24 juta orang bekerja namun dengan jam yang lebih rendah. "Jadi tentu ini
akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan mereka. Ini tantangan yang harus kita selesaikan,"
tegas Sri Mulyani.
Ia menjelaskan jumlah pengangguran yang bertambah berimplikasi pada berkurangnya tingkat
kesejahteraan masyarakat yang sebetulnya mencapai 10,69 persen namun dengan adanya
bansos maka berkurang menjadi 9,69 persen.
"Adanya perlindungan sosial maka kita bisa menurunkan dampak buruk dari yang seharusnya
10,96 persen menjadi 9,69 persen. Ini lebih rendah 1,5 persen. Itu suatu angka yang cukup
signifikan," kata Sri Mulyani.
Tak hanya itu ia menyebutkan tingkat kesejahteraan yang menurun juga tercermin dari
banyaknya masyarakat yang saat ini beralih dari sektor formal ke informal yaitu dari 44,12 persen
turun ke 39,53 persen. "Mereka kemudian menjadi pekerja di sektor informal sehingga pekerja
di sektor informal naik dari 55,8 persen menjadi 60,4 persen," jelas Sri Mulyani.
15