Page 18 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 NOVEMBER 2020
P. 18

Yose Rizal mengatakan, saat ini kebutuhan lapangan kerja di Indonesia terus meningkat. Selain
              banyak usia yang baru masuk pasar kerja, saat ini banyak yang menjadi korban PHK karena
              krisis ekonomi akibat Covid-19.



              PENGAMAT: UU CIPTAKER SOLUSI KUNCI ATASI PERSOALAN EKONOMI

              Sejumlah  pengamat  ekonomi  meyakini  Omnibus  Law  UU  Cipta  Kerja  atau  Ciptaker  mampu
              menjadi solusi kunci dalam mengatasi persoalan ekonomi Indonesia. "Ini adalah angin segar
              untuk reformasi perekonomian kita yang selama ini dibebani regulasi yang tidak perlu. Bahkan,
              menjadi sumber-sumber resesi ekonomi," ujar Kepala Departemen Ekonomi Center for Strategic
              and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri dalam keterangan tertulis yang diterima di
              jakarta, kemarin (12/11).

              Yose Rizal mengatakan, saat ini kebutuhan lapangan kerja di Indonesia terus meningkat. Selain
              banyak usia yang baru masuk pasar kerja, saat ini banyak yang menjadi korban PHK karena
              krisis ekonomi akibat Covid-19.

              Langkah Presiden Jokowi dan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dinilai sudah
              tepat untuk pemulihan ekonomi nasional. Pemerintah dinilai sudah melakukan sejumlah upaya
              untuk memulihkan perekonomian nasional di tengah masa pandemi. "Mudah-mudahan, dengan
              adanya deregulasi yang signifikan dari UU ini dunia usaha di Indonesia semakin meningkat. Saya
              yakin kelak UU ini akan mendorong peningkatan investasi di Indonesia," ujarnya seperti dikutip
              Antara.

              Sementara  itu  Peneliti  Senior  Padjadjaran  Inisiatif,  Slamet  Usman  Ismanto,  menyebut
              pengesahan UU Cipta Kerja harus mampu menjawab keinginan publik tentang peningkatan daya
              dorong ekonomi melalui sektor investasi, tata kelola birokrasi dan peningkatan daya saing global.

              "Di tengah kondisi dinamika ekonomi global yang tak menentu, UU Cipta Kerja harus mampu
              menginjeksi pertumbuhan ekonomi lewat sektor investasi dan membuka seluas-luasnya daya
              serap tenaga kerja," katanya.

              Daya saing Indonesia, lanjut dia, harus mampu ditunjukkan oleh kinerja ekonomi yang membaik,
              efisiensi  pemerintah,  efisiensi.  bisnis dan  penyediaan  infrastruktur yang  memadai.  Sehingga,
              peringkat IMD World Competitiveness Ranking kita terus meningkat tak lagi diperingkat 40.

              "Paska  pengesahan  UU Cipta  Kerja, pemerintah  harus  membangkitkan daya  saing  Indonesia
              yang  selama  ini  terpuruk  akibat  regulasi  dan  birokrasi  pemerintah  yang  terlalu  rumit  dan
              berakibat pada kurangnya daya tarik Indonesia sebagai negara tujuan utama investasi. "Butuh
              kerja  sama  dari  berbagai  pihak  saat  ini  untuk  dapat  kembali  bangkit  dan  mengatasi  kondisi
              pandemi dan memulihkan kondisi ekonomi nasional di tahun depan," kata Slamet.

              Sementara itu Ketua Bidang Ketenagakerjaan, Vokasi, dan Kesehatan BPP Himpunan Pengusaha
              Muda  Indonesia  (Hipmi),  Sari  Pramono  menyakini  UU  Cipta  Kerja  bisa  menjadi  solusi  bagi
              angkatan kerja Indonesia. Sebab, regulasi sapu jagat itu dinilai akan memudahkan sektor usaha
              mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari sisi perizinan.

              Tidak hanya itu, Omnibus Law ini juga menyederhanakan persyaratan perizinan berusaha serta
              memudahkan persyaratan investasi. Artinya, akan ada lebih banyak lapangan pekerjaan yang
              menjadi  kesempatan  bagi  angkatan  kerja  Indonesia  untuk  memiliki  pendapatan  yang  layak
              dengan adanya UU ini.

              Sebelumnya, Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Arteria Dahlan meyakini adanya UU Nomor
              11/2020 tentang Cipta Kerja akan mampu menyelamatkan Indonesia dari resesi ekonomi.

                                                           17
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23