Page 61 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 NOVEMBER 2020
P. 61
"Agak alot juga. Dengan rujukan dari serikat aliansi bahwa bertahan di angka 3,18 persen. Tapi
kami tadi minta 8,51 persen seperti audiensi kemarin," ungkap Asep Odin.
Dipaparkan Asep, sebenarnya ada beberapa pilihan apakah para dewan pengupahan akan
memilih UU 11/2020 Cipta Kerja atau PP 78. Akan tetapi ketika melihat data dari BPS Nasional
terkait pertumbuhan ekonomi dan inflasi mau tidak mau semua ikut kondisi yang sedang terjadi
saat ini.
"Kami bersepakat untuk memakai PP 78 dengan formula data dari BPS Nasional yaitu
pertumbuhan ekonomi triwulan III dan IV tahun 2019. Untuk Pertumbuhan ekonomi triwulan III
nya itu 5,02 persen, triwulan IV sebesar 4, 97 persen. Kemudian di tahun 2020 dari Triwulan I
sebesar 2,97 persen, triwulan II sebesar 5.32 persen," paparnya.
Sehingga kata Asep Odin, total dari triwulan III dan IV tahun 2019 terjadi selisih yang
mengharuskan semua anggota dewan pengupahan ikut memutuskan kenaikannya sebesar 3,33
persen.
UMP Jawa Tengah Bakal Digugat Apindo, Serikat Buruh Siap Kawal Ganjar "Jadi kalau ditotalkan
dari triwulan III dan IV tahun 2019, ditambah triwulan I dan II tahun 2020 setelah dibagi 4 jadi
1,91 persen, ditambahkan inflasi 1,42 persen. Sehingga total 3,33 persen. Inilah acuan dan
rumus ini yang menjadi dasar untuk kenaikan UMK 2020," tandasnya.
Adapun kenaikan UMK tahun 2020 sebesar Rp 1.944.166,36 x 3,33 persen itu sebesar Rp
64.749,74. Jadi untuk keseluruhan UMK tahun 2021 yaitu Rp 2.008.915,74 dan dibulatkan Rp
2.009.000.
EDITOR: AHMAD KIFLAN WAKIK Tag: UPAH BURUH MAJALENGKA APINDO .
60