Page 12 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 MEI 2021
P. 12

Namun, Ombudsman RI melihat ada potensi maladministrasi dalam pencairan THR tahun ini.
              Pasalnya, dalam SE Menaker tersebut, pemerintah masih memberikan kelonggaran pembayaran
              THR untuk perusahaan yang terdampak COVID-19.

              "Isi SE membuat multitafsir di lapangan. Satu sisi memang ada ketegasan bahwa perusahaan
              wajib membayar THR paling lambat 7 hari sebelum hari raya, itu berarti jatuh temponya besok.
              Tetapi juga SE ini memberikan, menawarkan keringanan kepada perusahaan-perusahaan yang
              tidak mampu. Pertama diberikan tenggat waktu hingga H-1 hari raya, ini perlu diawasi. Kedua,
              bagaimana mereka yang sampai setelah Lebaran tidak bisa membayar? Ini penting diawasi,"
              kata Robert.

              Dalam kesempatan yang sama, Plt Kepala Keasistenan Pemeriksaan VI Ombudsman, Ahmad
              Sobirin mengatakan, ada 4 hal yang melatarbelakangi potensi maladministrasi dalam pencairan
              THR 2021. Pertama, Ombudsman menilai pemerintah belum melakukan sosialisasi secara masif
              terkait SE tersebut.

              "Ini  akan  berdampak  kepada  pengabaian  atau  keengganan  menjalankan  kewajiban  oleh
              perusahaan atau unit kerja. Dan kemudian buruh menjadi terhambat hak-hak normatifnya dalam
              menerima THR tersebut," jelas Sobirin.

              Kedua, perusahaan kerap kali tidak memberikan laporan keuangan agar pekerja bisa mengetahui
              kondisi keuangan perusahaan. Padahal, dalam SE Menaker tersebut, perusahaan yang tak bisa
              membayar  THR  sesuai  waktu  yang  ditetapkan  harus  memberikan  laporan  keuangan  internal
              kepada pekerja.

              Ketiga, jika ingin pembayaran THR 2021 berjalan mulus, maka pemerintah daerah (Pemda) baik
              gubernur, bupati/walikota harus bersikap tegas dan mengakomodasi kepentingan buruh.

              Keempat, jika pelaksanaan SE THR 2021 tak dikawal pemerintah pusat dalam hal ini Kemnaker
              dan Pemda, maka potensi maladministrasi semakin besar.
              "Kami  melihat  kalau  misalnya  perusahaan-perusahaan  itu  nanti  melakukan  pengabaian
              kewajibannya, lalu pemerintah tidak bisa tegas terkait dengan hak daripada buruh maka potensi
              maladministrasi akan ada di sini," tegas dia.

              3. Pekerja Tak Terima THR 2021? Lapor ke Ombudsman! Pembayaran THR 2021 sendiri paling
              lambat  dilaksanakan  hari  ini,  Kamis  (6/5),  sesuai  dengan  ketentuan  pemerintah  yaitu  H-7
              Lebaran. Dalam pelaksanaan pembayarannya, Ombudsman akan turut mengawasi.

              Apabila ada pekerja yang tak mendapatkan THR sesuai aturan yang telah ditetapkan pemerintah
              dalam  Surat  Edaran  (SE)  Menteri  Ketenagakerjaan  nomor  M/6/HK.04/IV/2021,  maka  bisa
              melapor ke Ombudsman melalui kantor pusat, atau 34 Kantor Perwakilan Ombudsman di tingkat
              provinsi.

              "Ombudsman RI siap menerima dan menindaklanjuti setiap laporan yang ada. Termasuk melalui
              mekanisme  Respons  Cepat  Ombudsman  (RCO)  jika  laporan  dimaksud  mempunyai  indikasi
              kedaruratan dan membutuhkan penyelesaian cepat," terang Robert.

              Jika ditemukan adanya maladministrasi dalam pelaksanaan THR 2021, Ombudsman berwenang
              untuk memberikan saran serta tindakan korektif terhadap pemerintah.










                                                           11
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17