Page 108 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 MARET 2021
P. 108

menjadi 11 ribu perusahaan. Namun Pengawas Ketenagakerjaan diminta untuk tetap bekerja
              kreatif dan inovatif guna mengantisipasi tantangan di masa depan.
              "Pelanggaran-pelanggaran  tersebut  telah  ditindaklanjuti  oleh  Pengawas  Ketenagakerjaan
              dengan tindakan persuasif, represif nonyustisial, maupun represif  yustisia. Sehingga hak-hak
              normatif pekerja/buruh dapat dipenuhi dan pada akhirnya meningkatkan produktivitas kerja,"
              kata Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah dalam keterangan tertulis, Kamis (25/3/2021).

              Pernyataan  ini  disampaikan  Ida  saat  membuka  Rakornas  bertema  "Reformasi  Pengawasan
              Ketenagakerjaan  Dalam  Rangka  Penguatan  Perlindungan  dan  Kesejahteraan  Pekerja/Buruh
              Guna Mendukung Ekosistem Investasi". Rakornas ini diikuti 100 orang peserta secara virtual.

              Masih pada tahun 2020, sebanyak 26 kasus pelanggaran tindak pidana ketenagakerjaan telah
              dilakukan  proses  penyelidikan,  24  kasus  di  antaranya  merupakan  penyidikan  tindak  pidana
              ringan. Ida pun mengapresiasi para PPNS Ketenagakerjaan yang telah berdedikasi menjalankan
              tugas negara untuk menegakkan hukum di bidang ketenagakerjaan.
              "Ini menambah keyakinan kita bahwa PPNS kita, memiliki kredibilitas yang tidak perlu diragukan
              lagi. Saya harap ini menjadi contoh dan motivasi bagi PPNS Ketenagakerjaan yang lain," jelasnya.

              Ida mengatakan salah satu kendala dalam pengawasan ketenagakerjaan saat ini adalah tidak
              sebandingnya jumlah Pengawas Ketenagakerjaan dengan jumlah objek pengawasan. Sampai
              triwulan IV tahun 2020, jumlah Pengawas Ketenagakerjaan seluruh Indonesia sebanyak 1.686
              orang.  Sementara  jumlah  perusahaan  hingga  tahun  2021  berdasarkan  Wajib  Lapor
              Ketenagakerjaan  Perusahaan  (WLKP)  Online  telah  mencapai  343  ribu  perusahaan,  dengan
              jumlah tenaga kerja yang tercatat mencapai 9,4 juta orang.

              "Perbandingan  antara  jumlah  pengawas  dan  perusahaan  ini  tentunya  merupakan  tantangan
              tersendiri.  Sementara  itu,  hasil  pengawasan  ketenagakerjaan  selama  2  tahun  terakhir
              menunjukkan adanya penurunan jumlah kasus," ungkapnya.
              Ida menambahkan sehubungan dengan telah disahkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun
              2020 tentang Cipta Kerja dan peraturan pelaksananya yang merupakan instrumen pendukung
              kemudahan  investasi  dan  penciptaan  lapangan  kerja,  seluruh  jajaran  Kemnaker  termasuk
              Pengawas Ketenagakerjaan diminta untuk terus menyosialisasikan kepada seluruh stakeholders.
              "Pengawas  Ketenagakerjaan  diharapkan  dapat  ikut  berperan  memberikan  informasi  dan
              pemahaman yang baik tentang peraturan pelaksana ini kepada para pengusaha, pekerja, dan
              pemangku kepentingan terkait," kata Ida.

              Menaker juga memberikan penghargaan kepada 9 kepala dinas ketenagakerjaan provinsi yang
              berhasil melaksanakan penyelidikan tindak pidana ketenagakerjaan hingga P-21(berkas perkara
              dinyatakan sudah lengkap dan siap untuk dilimpahkan ke kejaksaan). Mereka adalah Disnaker
              DKI Jakarta, Banten, Kepri, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sulawesi Tenggara, Kepulauan
              Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Maluku Utara.

              Sebagai informasi, dalam Rakornas tersebut, turut hadir Dirjen Binwasnaker dan K3, Haiyani
              Rumondang;  Dirjen  Binapenta  dan  PKK  Suhartono,  Plt.  Dirjen  PHI  dan  Jamsos,  Tri  Retno
              Isnaningsih; dan Kabarenbang, Bambang Satrio Lelono. Selain itu juga hadir Kadisnaker provinsi,
              Kabid  Pengawasan  Ketenagakerjaan,  pejabat  struktural  di  lingkungan  Direktorat  Jenderal
              Binwasnaker dan K3, dan pejabat fungsional pengawasan ketenagakerjaan pusat dan daerah.

              (mul/mpr).




                                                           107
   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113