Page 41 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 MARET 2021
P. 41

Pelatihan  Kerja,  Kementerian  Ketenagakerjaan,  Muchtar  Azis  mengingatkan,  sertifikasi
              merupakan  bentuk  pertaruhan.  Maka  Lembaga  Sertifikasi  harus  dapat  menunjukkan  bahwa
              mereka merupakan lembaga yang kredibel.



              KEMENDIKBUD TEKEN 149 SKEMA SERTIFIKASI NASIONAL LSP P1 PTV

              Skema Sertifikasi Nasional Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP P1) Pendidikan Tinggi
              Vokasi (PTV) antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) khususnya Ditjen
              Pendidikan Vokasi, Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan dunia industri resmi diteken.

              Sebanyak  149  skema  sertifikasi  nasional  disepakati  meliputi  bidang  konstruksi,  hospitality,
              peresminan, ekonomi kreatif dan care service.

              Untuk memenuhi kebutuhan industri dan dapat digunakan oleh seluruh perguruan tinggi vokasi
              skema sertifikasi kompetensi disusun secara nasional dengan melibatkan industri asosiasi profesi
              dan pemangku kepentingan lainnya.

              Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbud Wikan Sakarinto menuturkan, link and match
              sudah disepakati menjadi strategi besar untuk pendidikan vokasi agar maju bersama industri dan
              dunia kerja. Wikan menambahkan, pihaknya merancang delapan aspek link and match.

              Diantaranya ialah kurikulum harus dibuat bersama dengan industri dan harus disepakati dengan
              industri. Kemudian kurikulumnya akan dibuat kurikulum standar pendidikan tinggi vokasi yang
              baru yang menjawab kebutuhan industri yaitu soft competency.

              "Kita dulu terlalu kejebak di hard kompetensi jadi vokasi tuh kayak bikin tukang terus. Jadi nggak
              lengkap," jelasnya dalam Webinar Kemendikbud pada Kamis (25/3).

              Kemudian, perlu adanya pembelajaran berbasis project untuk setiap mata kuliah di perguruan
              tinggi. Selain itu terdapat aspek dimana minimal dosen tamu dari industri mengajar 50 jam per
              semester  per  program  studi  (prodi).  Selanjutnya  adanya  magang  minimal  1  semester  dan
              sertifikasi kompetensi bagi lulusan dan dosen yang diakui industri.

              Dengan  adanya  kesepakatan  sertifikasi  nasional  LSP  P1,  Wikan  menekankan  baik  Politeknik,
              Sekolah Vokasi di Universitas, Fakultas Vokasi di Universitas kurikulumnya harus mengacu pada
              skema sertifikasi ini.

              "Cara ajarinya, sikap, attitude, hard skill, soft skill, jangan kampus bikin kurikulum sendiri yang
              ngga relevan dengan uji kompetensi sertifikasi ini. Ini ada 149 skema dan 62 LPS terlibat dari
              perguruan tinggi di Indonesia saat buat ini," imbuhnya.

              Ketua BNSP Kunjung Masehat mengatakan, selama ini pembandingan lulusan sulit dilakukan.
              Hal  tersebut  lantaran  adanya  perbedaan  skema  kompetensi  antara  satu  sekolah  tinggi  satu
              dengan lainnya. Dengan adanya kesepakatan skema sertifikasi nasional yang melibatkan industri
              menjadi satu langkah yang tepat jadi jalan keluar siapkan SDM siap pakai.

              "Misal kita lihat di bidang pariwisata, antara sekolah tinggi pariwisata yang terkenal ambil di Bali
              kemudian  di  Yogya  dengan  satu  sekolah  yang  sama  satu  skema  food  and  beverage  sudah
              berbeda. Kesepakatan ini yang dibuat oleh orang yang membutuhkan [industri] maka skema ini
              cocok," ungkap Kunjung.

              Corporate Communcation & CSR Manager PT Trakindo, Candy Sihombing menceritakan bahwa,
              pihaknya sudah melakukan link and match dengan dunia pendidikan sudah sejak 25 tahun lalu.
              Link and match yang dilakukan ialah bagaimana para pelajar atau mahasiswa ketika lulus sudah
              siap kerja dan langsung dapat terjun ke dalam pekerjaan di industri.
                                                           40
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46