Page 45 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 JANUARI 2021
P. 45
3 KEBIJAKAN MENAKER PERBAIKI EKOSISTEM KETENAGAKERJAAN
Kementerian Ketenagakerjaan ( Kemnaker ) keluarkan 3 kebijakan untuk memperbaiki ekosistem
ketenagakerjaan secara keseluruhan, salah satunya dengan penciptaan ekosistem
Ketenagakerjaan yang kondusif.
"Pemerintah terus bergerak cepat untuk menyelesaikan masalah peningkatan kualitas SDM yang
unggul dan berdaya saing di era bonus demografi dan revolusi industri 4.0. Bahkan Presiden
Jokowi melalui visi Indonesia yang kedua telah menjadikan pembangunan SDM sebagai kunci
untuk memajukan Indonesia," kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, di Jakarta, Senin
(11/1/2021).
Lanjutnya untuk mendukung visi tersebut, selain menyelenggarakan pelatihan vokasi berkualitas,
Kemnaker juga mengeluarkan tiga kebijakan yang bertujuan untuk memperbaiki ekosistem
ketenagakerjaan secara keseluruhan.
Pertama, penciptaan ekosistem ketenagakerjaan yang kondusif, baik bagi pengusaha ataupun
pekerja melalui perbaikan regulasi di bidang ketenagakerjaan. Kedua, peningkatan perlindungan
pekerja diantaranya melalui program JKP yang akan menjadi jaminan sosial tambahan bagi
pekerja. Ketiga, masifikasi penciptaan lapangan kerja dan penciptaan pasar kerja yang fleksibel
dan efisien.
Lebih lanjut Menaker mengungkap kondisi ketenagakerjaan saat ini. Menurut data BPS
menunjukkan, pada Agustus 2020 jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 138 juta orang.
Terdiri dari 128 juta penduduk yang bekerja dan 9,7 juta penganggur. Adapun tingkat
pengangguran terbuka (TPT) mencapai 7,07 persen.
"Ada peningkatan jumlah dan tingkat pengangguran yang signifikan akibat dampak pandemi.
Bahkan menurut BPS, terdapat 29,12 juta orang penduduk usia kerja yang terdampak pandemi,"
jelas Menaker.
Selain itu, Menaker menyebut untuk Provinsi Aceh, data menunjukkan ada 2,5 juta orang
Angkatan kerja dengan jumlah penganggur sebanyak 167 ribu orang dan TPT sebesar 6,59
persen. Ada kenaikan TPT sebesar 0,42 persen dibanding tahun sebelumnya dan diperkirakan
ada sekitar 388 ribu orang penduduk usia kerja terdampak pandemi Covid-19 di Provinsi Aceh.
Menurutnya, adanya pandemi covid-19 menambah tantangan kondisi ketenagakerjaan selain
dari tantangan sebelumnya terkait kualitas SDM, yakni kompetensi dan produktivitas. Data
nasional menunjukkan, dari keseluruhan penduduk yang bekerja, sekitar 57 persen lebih
berpendidikan rendah (SMP ke bawah) dengan skill terbatas.
"Untuk Provinsi Aceh kondisinya lebih baik, yakni persentase penduduk yang bekerja dengan
pendidikan rendah sebesar 46 persen. Artinya persentase penduduk yang memperoleh
pendidikan lebih tinggi sudah lebih besar dan hal ini tentu patut diapresiasi," pungkasnya.
44