Page 47 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 JANUARI 2021
P. 47
PERBAIKI EKOSISTEM KETENAGAKERJAAN, BEGINI LANGKAH MENAKER
Perbaiki Ekosistem Ketenagakerjaan, Begini Langkah Menaker Michelle Natalia Senin, 11 Januari
2021 - 20:25 WIB loading.
Pemerintah terus bergerak cepat untuk menyelesaikan masalah peningkatan kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing di era bonus demografi dan revolusi industri
4.0. Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui visi Indonesia yang kedua telah menjadikan
pembangunan SDM sebagai kunci untuk memajukan Indonesia.
Untuk mendukung visi tersebut, selain menyelenggarakan pelatihan vokasi berkualitas,
Kemnaker juga meengeluarkan tiga kebijakan yang bertujuan untuk memperbaiki ekosistem
ketenagakerjaan secara keseluruhan. Pertama, penciptaan ekosistem ketenagakerjaan yang
kondusif, baik bagi pengusaha ataupun pekerja melalui perbaikan regulasi di bidang
ketenagakerjaan. Kedua, peningkatan perlindungan pekerja di antaranya melalui program JKP
yang akan menjadi jaminan sosial tambahan bagi pekerja. Ketiga, masifikasi penciptaan
lapangan kerja dan penciptaan pasar kerja yang fleksibel dan efisien.
"Semua arah kebijakan ini diharapkan akan menjadi support system bagi penciptaan SDM
Indonesia yang unggul dan dapat bersaing di era industri 4.0, " ujar Menaker Ida Fauziyah
melalui keterangan resminya yang diterima SINDOnews, di Jakarta, Senin (11/1/2020).
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pada Agustus 2020 jumlah angkatan kerja di
Indonesia mencapai 138 juta orang. Terdiri dari 128 juta penduduk yang bekerja dan 9,7 juta
penganggur. Adapun tingkat pengangguran terbuka (TPT) mencapai 7,07 persen. "Ada
peningkatan jumlah dan tingkat pengangguran yang signifikan akibat dampak pandemi. Bahkan
menurut BPS, terdapat 29,12 juta orang penduduk usia kerja yang terdampak pandemi," kata
Ida.
Ida menyebut untuk Provinsi Aceh, data menunjukkan ada 2,5 juta orang Angkatan kerja dengan
jumlah penganggur sebanyak 167 ribu orang dan TPT sebesar 6,59 persen. Ada kenaikan TPT
sebesar 0,42 persen dibanding tahun sebelumnya dan diperkirakan ada sekitar 388 ribu orang
penduduk usia kerja terdampak pandemi Covid-19 di Provinsi Aceh.
Menurut Ida, adanya pandemi menambah tantangan kondisi ketenagakerjaan selain dari
tantangan sebelumnya terkait kualitas SDM, yakni kompetensi dan produktivitas. Data nasional
menunjukkan, dari keseluruhan penduduk yang bekerja, sekitar 57 persen lebih berpendidikan
rendah (SMP ke bawah) dengan skill terbatas. "Untuk Provinsi Aceh kondisinya lebih baik, yakni
persentase penduduk yang bekerja dengan pendidikan rendah sebesar 46 persen. Artinya
persentase penduduk yang memperoleh pendidikan lebih tinggi sudah lebih besar dan hal ini
tentu patut diapresiasi," kata dia.
(nng).
46