Page 58 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 JANUARI 2021
P. 58
PERBAIKI EKOSISTEM KETENAGAKERJAAN, KEMNAKER KELUARKAN 3 KEBIJAKAN
Kementerian Ketenagakerjaan RI mengeluarkan tiga kebijakan yang bertujuan untuk
memperbaiki ekosistem ketenagakerjaan secara keseluruhan. Hal itu untuk mendukung visi
Indonesia yang ingin menjadikan pembangunan SDM sebagai kunci untuk memajukan negeri.
Adapun ketiga kebijakan tersebut yaitu pertama, penciptaan ekosistem ketenagakerjaan yang
kondusif, baik bagi pengusaha atau pun pekerja melalui perbaikan regulasi di bidang
ketenagakerjaan. Kedua, peningkatan perlindungan pekerja di antaranya melalui program JKP
yang akan menjadi jaminan sosial tambahan bagi pekerja. Ketiga, masifikasi penciptaan
lapangan kerja dan penciptaan pasar kerja yang fleksibel dan efisien.
"Semua arah kebijakan ini diharapkan akan menjadi support system bagi penciptaan SDM
Indonesia yang unggul dan dapat bersaing di era industri 4.0," ujar Menaker Ida Fauziyah dalam
keterangan tertulis, Minggu (11/1/2021).
Dalam Seminar Nasional bertema 'Penguatan Sumber Daya Manusia yang Unggul dan Berbudaya
K3 pada Semua Sektor Usaha' di Banda Aceh, Ida mengatakan kepada ratusan mahasiswa
Universitas Iskandar Muda kondisi ketenagakerjaan saat ini. Data BPS menunjukkan pada
Agustus 2020 jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 138 juta orang, terdiri dari 128 juta
penduduk yang bekerja dan 9,7 juta penganggur. Adapun tingkat pengangguran terbuka (TPT)
mencapai 7,07%. Ada peningkatan jumlah dan tingkat pengangguran yang signifikan akibat
dampak pandemi.
"Bahkan menurut BPS, terdapat 29,12 juta orang penduduk usia kerja yang terdampak
pandemi," katanya.
Ida menyebut untuk Provinsi Aceh, data menunjukkan ada 2,5 juta orang angkatan kerja dengan
jumlah penganggur sebanyak 167 ribu orang dan TPT sebesar 6,59%. Ada kenaikan TPT sebesar
0,42% dibanding tahun sebelumnya dan diperkirakan ada sekitar 388 ribu orang penduduk usia
kerja terdampak pandemi COVID-19 di Provinsi Aceh.
Menurutnya, adanya pandemi menambah tantangan kondisi ketenagakerjaan selain dari
tantangan sebelumnya terkait kualitas SDM, yakni kompetensi dan produktivitas. Data nasional
menunjukkan dari keseluruhan penduduk yang bekerja, sekitar 57% lebih berpendidikan rendah
(SMP ke bawah) dengan skill terbatas.
"Untuk Provinsi Aceh kondisinya lebih baik, yakni persentase penduduk yang bekerja dengan
pendidikan rendah sebesar 46%. Artinya persentase penduduk yang memperoleh pendidikan
lebih tinggi sudah lebih besar dan hal ini tentu patut diapresiasi," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia pun memberikan apresiasi langkah civitas akademika Universitas
Iskandar Muda menggelar acara seminar yang sangat penting untuk meningkatkan pemahaman
tentang peranan budaya K3 dalam pembangunan SDM berkualitas.
Ia berharap acara seminar ini mampu membuka pintu kolaborasi dan sinergi agar semua
stakeholders ikut mendukung peran Kemnaker dalam mendorong penguatan SDM unggul.
"Yakni memuliakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka meningkatkan perlindungan
pekerja dan keberlangsungan usaha untuk mendorong produktivitas," tandasnya.
57