Page 228 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 APRIL 2021
P. 228
Judul THR Dicicil Dengan Alasan Corona, Bos Dzolim Bakal Kena Laknat?
Nama Media radarnonstop.co
Newstrend Aturan THR 2021
Halaman/URL https://radarnonstop.co/read/26508/THR-Dicicil-Dengan-Alasan-
Corona-Bos-Dzolim-Bakal-Kena-Laknat
Jurnalis NS
Tanggal 2021-04-13 03:01:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 7.500.000
News Value Rp 22.500.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
positive - Bos Dzolim (None) Kalau bos dzolim semoga kena laknat aja. Janganlah dzolim kepada
karyawan
negative - Andri Yansyah (Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta) Kami secara
otomatis juga akan melakukan pengawasan dan juga menerima aduan apabila ada perusahaan
yang tidak menaati ketentuan tersebut
positive - Andri Yansyah (Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta) Kita tetap
mengacu pada aturan yang lebih di atasnya terkait dengan THR tidak boleh dicicil secara
otomatis kami juga akan melakukan pemberitahuan atau SE kepada perusahaan-perusahaan
sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat
positive - Andri Yansyah (Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta) Nanti akan
kita arahkan untuk melakukan perundingan bipartit. Bisa juga nanti kita memfasilitasi untuk
perundingan tripartit, tetapi pada prinsipnya sesuai dengan keputusan dari pemerintah pusat
yang akan kita kuatkan bahwa THR tidak boleh dicicil, titik
Ringkasan
Kalangan buruh meminta kepada para pengusaha agar tidak mencicil duit tunjangan hari raya
(THR). Sebab ada indikasi THR akan dicicil dengan alasan dampak dari Corona. "Kalau bos dzolim
semoga kena laknat aja. Janganlah dzolim kepada karyawan," tegas karyawan di Jakarta yang
namanya enggan disebutkan, Senin (12/4).
THR DICICIL DENGAN ALASAN CORONA, BOS DZOLIM BAKAL KENA LAKNAT?
RN - Kalangan buruh meminta kepada para pengusaha agar tidak mencicil duit tunjangan hari
raya (THR). Sebab ada indikasi THR akan dicicil dengan alasan dampak dari Corona.
"Kalau bos dzolim semoga kena laknat aja. Janganlah dzolim kepada karyawan," tegas karyawan
di Jakarta yang namanya enggan disebutkan, Senin (12/4).
227