Page 37 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JUNI 2021
P. 37
Pasokan pekerja juga diprediksi akan meningkat secara dramatis selama beberapa bulan
mendatang karena ketakutan akan virus berkurang dan tunjangan pengangguran pandemi akan
berakhir.
Sementara itu, di negara-negara ekonomi terbesar di Asia, tekanan dari kenaikan harga lebih
rendah.
Tingkat upah di Jepang misalnya, secara tidak terduga mulai berhenti turun setelah dalam 11
bulan terakhir terus merosot. Kondisi saat ini belum mengganggu target inflasi yang ditetapkan
Bank of Japan sebesar 2%.
Terpisah, Gubernur Bank Rakyat China Yi Gang mengatakan bahwa inflasi di negara tersebut
akan tetap di bawah 2% tahun ini, di bawah target resmi pemerintah sekitar 3%.
"Hanya AS yang saat ini mengalami kekurangan tenaga kerja, [yang membuat] meningkatnya
kekuatan serikat pekerja, dan meningkatnya permintaan upah. Tidak ada negara di Asia atau
Eropa yang kami lihat mengalami indikator seperti itu," kata Taimur Baig, kepala ekonom di DBS
Bank Ltd. di Singapura dan mantan pejabat Dana Moneter Internasional.
PRODUKTIVITAS
Sementara itu, ILO menghitung bahwa pendapatan tenaga kerja global pada 2020 adalah 8,3%
lebih rendah daripada perkiraan tanpa pandemi.
Badan yang berkantor pusat di Jenewa itu juga memperingatkan bahwa pertumbuhan
produktivitas tenaga kerja dunia akan tetap di bawah dua pertiga dari tingkat sebelum krisis.
Sementara itu, OECD telah merevisi perkiraan pertumbuhan global 2021 menjadi 5,8% dari
S,6%. Standar hidup bagi banyak orang juga diperkirakan tidak akan kembali ke tingkat sebelum
krisis untuk waktu yang lama.
Semua ini telah membuat sebagian besar pembuat kebijakan dan ekonom melihat masalah
kenaikan harga barang-barang tahun ini terutama disebabkan oleh masalah kemacetan pada
rantai pasok.
Seberapa lama masalah rantai pasok ini dapat diatasi menjadi kunci apakah inflasi akan naik
dalam jangka panjang atau tidak.
"Risiko yang berkembang adalah bahwa tekanan sementara ini bisa berlangsung cukup lama dan
memicu tekanan upah," kata Klaus Baader, kepala ekonom global di Societe Generale SA, dilansir
Bloomberg.
Dia melanjutkan, butuh bertahun-tahun untuk memicu spiral harga upah, yakni kondisi saat
kenaikan harga memantik kenaikan gaji. Karena itu, jawaban akhir dari kondisi saat ini belum
bisa diketahui dalam waktu dekat.
36