Page 59 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JUNI 2021
P. 59

TELANTAR DI MALAYSIA, TKI ASAL LEMBANG KIRIM VIDEO MINTA TOLONG
              PEMERINTAH
              ENDIK Sopandi, 44, seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Bandung Barat, Jawa
              Barat,  meminta  pertolongan  kepada  pemerintah.  Ia  ingin  pemerintah  segera  memulangkan
              dirinya yang kini telantar di Malaysia.

              Permintaan itu direkam langsung Endik selama 12 menit dan disebarkan melalui Facebook. Di
              video  itu,  Endik  mengaku  kondisinya  sedang  sakit-sakitan  dan  hanya  bertahan  hidup
              mengandalkan bantuan dari rekan-rekan yang perduli.

              "Sekarang saya sudah tidak bekerja karena terserang penyakit asma, muntah darah setiap hari,
              utang  saya  sudah  banyak.  Semoga  aparat  pemerintah  Indonesia  bisa  menolong.  Saya  ingin
              pulang. Tolong pulangkan saya, tidak punya biaya, hanya punya kartu keluarga dan KTP," kata
              Endik dalam video tersebut sembari menahan sakit.

              Masih dalam video tersebut, warga Kampung Gamlok RT 06 RW 07 Desa Cikole, Kecamatan
              Lembang, itu menceritakan, awalnya ia berangkat ke Malaysia pada 2015 dan dijanjikan bakal
              menerima gaji sebesar 3.000 ringgit sebagai sopir di tempat pencucian mobil di Langkawi. Endik
              hanya bertahan kerja selama 1,5 tahun di sana lantaran hanya diberi jatah makan satu kali
              sehari.  Itu  pun  hanya  bihun,  bukan  nasi.  Bahkan,  ternyata  gaji  yang  diterima  tidak  sesuai
              kesepakatan sebab perusahaan hanya memberi upah sesuai pendapatan yang diterima.

              Cobaan lebih berat menimpa Endik. Ia ditagih oleh agen yang sudah memberangkatkan dia ke
              Malaysia sebesar 3800 ringgit atau sekitar Rp12 juta. Akhirnya, ia nekat kabur dari tempatnya
              bekerja. "Saya tak tahu arah tujuan. Ke terminal bus, ada yang kasih tahu saya ke Johor. Dengan
              bekal 80 ringgit naik taksi ke kedutaan Indonesia. Setelah sampai di kedutaan, saya enggak
              sanggup lapor karena takut," ujarnya.

              Di sekitar kedutaan, Endik bertemu dengan WNI asal Jawa dan mengajaknya bekerja sebagai
              buruh  perkebunan  kelapa  sawit  di  Pahang.  Alih-alih  mendapat  upah  untuk  keluarganya  di
              Indonesia, selama 4,5 tahun bekerja di Pahang ia malah lebih sering jatuh sakit karena menjalani
              pekerjaan berat sehingga ia jarang sekali bekerja.

              "Selama empat bulan saya pernah tidak bekerja sama sekali. Sekarang sudah banyak utang
              untuk makan dan segala rupa. Saya sering sakit-sakitan, tulang kejepit, asma, muntah darah.
              Semoga ada yang mau menolong saya," lanjutnya. (OL-14).



























                                                           58
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64