Page 66 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 SEPTEMBER 2020
P. 66
Judul Pengamat Unisnu: RUU Cipta Kerja sudah selayaknya segera disahkan
Nama Media jateng.antaranews.com
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://jateng.antaranews.com/berita/333226/pengamat-unisnu-ruu-
cipta-kerja-sudah-selayaknya-segera-disahkan
Jurnalis Akhmad Nazaruddin
Tanggal 2020-09-01 21:09:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
positive - Samsul Arifin (Pengamat Ekonomi dari Universitas Islam Nahdlatul Ulama) Semua
investor membutuhkan kemudahan, simpel, tidak berbelit-belit dalam pengurusan izin. Benar-
benar 'one stop service'. Maka, Rancangan Undang-Undang Cipta kerja lebih baik segera
dieskekusi untuk disahkan
positive - Samsul Arifin (akademisi dari Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara) Mengingat
negara lain juga tengah berlomba menggaet investasi setelah diterpa pandemi
negative - Samsul Arifin (Pengamat Ekonomi dari Universitas Islam Nahdlatul Ulama) Indonesia
selama ini terlalu banyak peraturan. Tumpang tindih ribuan peraturan pusat, misalnya peratutan
menteri dan daerah. Tapi repot kalau tidak disederhanakan. Proses strutur di RUU Cipta Kerja
sudah disederhanakan. Baik itu investasi, UMKM, pengusaha, tenaga kerja, kawasan dan
sebagainya
neutral - Samsul Arifin (Pengamat Ekonomi dari Universitas Islam Nahdlatul Ulama) Apalagi,
semua orang harus tahu bahwa perubahan ekonomi global memerlukan respons yang cepat dan
tepat. Tanpa reformasi struktural pertumbuhan ekonomi akan melambat. Dengan RUU Cipta
Kerja diharapkan terjadi perubahan struktur ekonomi untuk mendorong pertumbuhan 5,7 - 6
persen
Ringkasan
Pengamat Ekonomi dari Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara Samsul Arifin
mengungkapkan sudah semestinya RUU Cipta Kerja disahkan karena keterlambatan dalam
pengesahan bakal berdampak pada investasi yang berpotensi datang ke Indonesia direbut oleh
negara lain.
PENGAMAT UNISNU: RUU CIPTA KERJA SUDAH SELAYAKNYA SEGERA DISAHKAN
Kudus - Pengamat Ekonomi dari Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara Samsul Arifin
mengungkapkan sudah semestinya RUU Cipta Kerja disahkan karena keterlambatan dalam
65