Page 108 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 FEBRUARI 2020
P. 108
Title PPP TIDAK YAKIN PASAL 170 RUU CIPTAKER SALAH KETIK
Media Name antaranews.com
Pub. Date 19 Februari 2020
https://www.antaranews.com/berita/1306354/ppp-tidak-yakin-pasal-170-ru u-ciptaker-
Page/URL
salah-ketik
Media Type Pers Online
Sentiment Negative
Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP PPP Arsul Sani mengaku tidak yakin Pasal 170
Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja yang menimbulkan polemik di
masyarakat, disebabkan karena kesalahan ketik dalam penyusunannya.
"Saya kira tidak salah ketik, karena kalau salah ketik misalnya kata 'ada' menjadi
'tidak ada', atau kata 'bisa' menjadi 'tidak bisa'," kata Arsul di Kompleks Parlemen,
Jakarta, Rabu.
Hal itu dikatakannya terkait Pasal 170 RUU Ciptaker yang mengatur kewenangan
agar PP bisa mengubah aturan di UU. Pemerintah mengatakan aturan dalam Pasal
170 itu salah ketik.
Arsul menilai kalau dalam satu kalimat atau dua ayat yang terkait dengan aturan
kewenangan agar PP bisa mengubah aturan di UU, itu namanya bukan salah ketik.
Selain itu menurut dia, RUU Ciptaker merupakan inisiatif pemerintah sehingga
naskah akademik dan isinya disusun pemerintah termasuk poin-poin yang menjadi
kontroversi seperti yang disuarakan serikat pekerja yang tidak dilibatkan.
Menurut dia, RUU Ciptaker baru sebatas draf dan pihaknya berterima kasih para ahli
hukum elemen masyarakat sipil dan media mengingatkan sehingga nanti menjadi
paham pembahasan di DPR.
"Yang paling penting adalah nanti elemen masyarakat yang berkepentingan yang
akan terpengaruh atau terdampak dengan RUU tersebut ketika menjadi UU, ya nanti
kita dengarkan saja di masyarakat," ujarnya.
Sekretaris Fraksi PPP DPR RI Achmad Baidowi atau Awiek menilai penyusunan
Rancangan Undang-Undang (RUU) khususnya terkait Omnibus Law harus dengan
prinsip kehati-hatian dan kecermatan sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan.
"Proses penyusunan draft RUU harus dilalukan dengan prinsip kehati-hatian dan
kecermatan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan," ujarnya.
Page 107 of 185.