Page 81 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 FEBRUARI 2020
P. 81

Title          PEMERINTAH SERAHKAN DRAF OMNIBUS LAW KE DPR, GAMKI: UTAMAKAN KEPENTINGAN
                              RAKYAT BUKAN INVESTOR
               Media Name     beritasatu.com
               Pub. Date      19 Februari 2020
               Page/URL       https://www.beritasatu.com/nasional/600959/pemerintah-serahkan-draf-om nibus-law-
                              ke-dpr-gamki-utamakan-kepentingan-rakyat-bukan-investor
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive






               Ketua Bidang Ketenagakerjaan DPP GAMKI, Paul Pasaribu melihat masih adanya
               informasi yang simpang siur terkait beberapa pasal di dalam RUU Cipta Lapangan Kerja
               yang drafnya telah diserahkan pemerintah ke DPR.

               "Berdasarkan informasi yang didapatkan, RUU Cipta Kerja menjadi salah satu prioritas
               pemerintah untuk dapat meningkatkan investasi dan mengentaskan pengangguran.
               Namun kami melihat masih adanya informasi yang simpang siur terkait hal itu. Untuk itu
               pemerintah dan DPR harus menerima masukan masyarakat sebelum menetapkan RUU
               ini menjadi UU," ujar Paul di Jakarta pada hari Selasa (18/2).

               Menurut Paul, ada beberapa pasal yang kontroversi, antara lain terkait upah tenaga
               kerja, keberadaan outsourcing dan karyawan kontrak, jaminan sosial dan pensiun,
               tenaga kerja asing, dan UU yang dapat dicabut lewat Peraturan Pemerintah (PP).

               Beberapa pasal ini menimbulkan polemik di tengah masyarakat. Maka kami harapkan
               DPR dapat menampung aspirasi masyarakat. Apapun dasar alasan pemerintah dalam
               menyusun RUU ini, seharusnya tidak merugikan kepentingan dan kebutuhan rakyat.

               "Dalam Rakernas GAMKI beberapa waktu lalu di Surabaya, kami membahas tentang
               Omnibus Law. Kami mendukung pemerintah dan DPR menetapkan UU Omnibus Law
               jika itu bertujuan untuk pembangunan dan kepentingan jangka panjang Indonesia.
               Namun kepentingan rakyat harus tetap diutamakan dan diprioritaskan, jangan hanya
               mengakomodir kepentingan investor dan pemodal saja. GAMKI mengharapkan Omnibus
               Law ini pro terhadap UMKM dan angkatan kerja," pungkas Paul.

               Beberapa waktu lalu, dalam Rapat Kerja Nasional GAMKI yang dilaksanakan di
               Surabaya, Omnibus Law klaster dibahas dengan tema "Omnibus Law Klaster
               Ketenagakerjaan: Tarik Ulur Kepentingan Investasi dan Perlindungan Pekerja/Buruh".
               Narasumber dalam topik ini antara lain Adriana (Setditjen PHI Kementerian
               Ketenagakerjaan), Wahyudi Wibowo (dosen FEB Universitas Katolik Widya Mandala
               Surabaya), Timboel Siregar (Koordinator Advokasi BPJS Watch), dan Umbu Rauta (osen
               Hukum Tata Negara Universitas Kristen Satya Wacana).

               Adriana dari Kementerian Tenaga Kerja menekankan bahwa pemerintah harus
               mengimbangi antara jumlah angkatan kerja dan lapangan kerja. Salah satu faktor yang
               memiliki daya ungkit besar untuk meningkatkan ketersediaan lapangan kerja adalah
               investasi. Investasi perlu ditingkatkan, tetapi harus dengan regulasi yang memadai.

               Terkait omnibus law, dia mengatakan pembahasan tersebut bukan hanya sekedar



                                                       Page 80 of 185.
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86