Page 76 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 FEBRUARI 2020
P. 76
Title CURHATAN TKI DI HONG KONG YANG RESAH KARENA VIRUS CORONA
Media Name kumparan.com
Pub. Date 19 Februari 2020
https://kumparan.com/kumparannews/curhatan-tki-di-hong-kong-yang-resah -karena-
Page/URL
virus-corona-1sryUAUqMwF
Media Type Pers Online
Sentiment Negative
Sudah 10 tahun Siti Aminah (34) tinggal di Hong Kong. Biasanya, setiap pagi dia
pergi ke pasar untuk belanja. Ketika libur, ia bisa bertemu dengan teman-teman TKI
lainnya. Entah, berkumpul atau sekadar makan bersama. Tapi, semua kebiasaan itu
berubah sejak virus corona mewabah.
"Sekarang dibatasi. Sama majikan hanya boleh keluar satu kali per hari. Jadi resah
(karena) kurang bebas. Kurang enak hati," kata wanita kelahiran Salatiga, Jateng,
kepada kumparan, Rabu (19/2).
Tidak hanya Aminah, sejumlah TKI di Hong Kong juga merasakan hal yang sama.
Ada yang merasa khawatir karena virus corona. Bahkan, wabah tersebut membuat
semangat mereka menjadi turun. Hal itu terlihat dari curahan hati di grup-grup
Facebook.
Sebelum ada virus corona, kata Aminah, pekerja Indonesia bisa dengan bebas
beraktivitas di luar rumah. Seperti bertemu dengan sesama TKI di toko-toko
Indonesia. Atau sekadar makan di luar.
"Mulai dari adanya virus, kegiatan sekolah diliburkan. Ya, kita keluarnya sangat
minim. Saya sendiri satu kali keluar (per hari). Pas belanja pagi hari," tutur Aminah.
Bagi Aminah, pembatasan ini membuat semangat kerjanya turun. Sebab, ia merasa
bingung dengan kegiatan yang harus dilakukan ketika libur. Belum lagi, tambah
Aminah, pemberitaan tentang corona yang dinilai simpang siur.
"Banyak sekali ya mbak-mbak (TKI) khawatir, terus yang biasanya enjoy rileks saat
libur jadi tidak bisa karena ada corona itu," tambah Aminah.
Terkait kondisi tersebut, Aminah sudah mengabarkan kepada keluarganya yang
tinggal di Kebumen, Jateng. Suaminya berpesan untuk selalu hati-hati dan menjaga
kesehatan.
Sementara itu, Aminah mengatakan, persediaan masker di Hong Kong mulai
menipis. Selain itu, harganya bisa naik hingga 8 kali lipat.
"Yang dulunya 1 boks dijual 50 Dollar Hong Kong (HKD) (Rp 80 ribu), sekarang
paling murah 250 HKD (Rp 440 ribu), bahkan ada yang 400 HKD (Rp 705 ribu),"
ungkap Aminah.
Page 75 of 185.