Page 163 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 MEI 2021
P. 163
7000 KARYAWAN GIANT DI PHK, TIDAK SEMUA BISA DITEMPATKAN DI HERO
SUPERMARKET DAN IKEA
, JAKARTA- Semua gerai Giant di Indonesia akan ditutup pada akhir 2021. Presiden Asosiasi
Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia Mirah Sumirat pun mengatakan akan ada sekitar 7.000
karyawan yang terancam mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat penutupan ini.
"Saya mendapatkan informasi dari ketua umum serikat pekerja Hero Supermarket yang memang
itu adalah anggota saya di ASPEK Indonesia, seluruh sisanya ini kurang lebih 7.000 [karyawan]
seluruhnya akan di PHK. Jadi tidak akan ada Giant lagi," ujar Mirah dalam konferensi pers, Jumat
(28/5).
Mirah mengatakan, manajemen dan serikat pekerja sudah melakukan negosiasi terkait hal ini,
dan karyawan yang mengalami PHK tersebut akan ditempatkan di Hero Supermarket dan IKEA.
Namun, Mirah menilai hal ini tidak akan cukup mengingat hanya 5 gerai yang tersedia untuk
menampung karyawan tersebut.
Menurut Mirah, Giant sudah melakukan PHK terhadap kurang lebih 7.000 karyawan sejak 2 tahun
lalu. Menurut Mirah, manajemen berargumen bahwa hal ini disebabkan Giant yang sudah
merugi.
Alasan PHK kali ini pun disebabkan kerugian yang ditanggung Giant sudah mencapai Rp 1 triliun
sejak 2 tahun lalu, ditambah dengan adanya pandemi Covid-19. Meski begitu, Mirah pun
meminta agar Manajemen Giant transparan terkait dengan alasan PHK.
"Kami meminta manajemen untuk terbuka, transparan. Jadi jangan hanya menyampaikan rugi
saja, Begini logikanya, mereka berinvestasi di Indonesia bertahun-tahun, puluhan tahun,
kemudian ketika menyatakan rugi hanya dalam waktu 1 tahun, tidak fair. Tidak fair bahwa
mereka kemudian menutup gerainya dengan gagah berani, tanpa memandang lagi bagaimana
mereka nanti setelah ini di situasi yang sulit ini mendapatkan pekerjaan atau tidak," terang Mirah.
Mirah juga mengatakan, hingga saat ini serikat pekerja di Giant masih melakukan negosiasi
terkait hal ini. Dia juga mengatakan persoalan ini akan disampaikan pada Kementerian
Ketenagakerjaan.
Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal meminta agar
pemerintah mengambil langkah atas persoalan ini. Tak hanya pada pemerintah, dia juga
meminta pengusaha atau manajemen Giant turut mengambil langkah.
Beberapa langkah tersebut pertama, meminta manajemen menyerap pekerja yang di PHK ke
unit usaha Hero Group. Dia berharap, serapan tenaga kerja yang di PHK tersebut bisa mendekati
75%.
Dia juga meminta agar manajemen memastikan hak-hak buruh diberikan, khususnya bagi
mereka yang tidak bisa terserap dalam unit usaha Hero lainnya.
"[Pembayaran hak buruh] Tidak boleh menggunakan omnibus law, karena serikat pekerja Hero
Group dengan Manajemen Hero Group sudah mengikat perjanjian yang disebut perjanjian kerja
bersama (PKB). PKB menurut UU nomor 13 tahun 2003 setara nilainya dengan UU itu sendiri.
Dengan demikian bilamana manajemen menyimpang dari PKB, berarti sama saja melanggar UU,"
ujar Said.
Tak hanya itu, dia juga meminta manajemen tidak tergesa-gesa mengambil keputusan
berkenaan dengan hak-hak pekerja.
162