Page 4 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 MEI 2021
P. 4
GELOMBANG PHK MASIH JADI ANCAMAN
SUKOHARJO (KR) - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) dan penambahan angka
pengangguran di Kabupaten Sukoharjo, khususnya berasal dari lulusan sekolah dan perguruan
tinggi, masih menjadi ancaman besar. Ini disebabkan faktor pandemi Covid-19 belum berakhir.
Ketua Forum Peduli Buruh (FPB) sekaligus Ketua Serikat Pekerja Republik Indonesia (SPRI)
Sukoharjo, Sukarno mengatakan sektor usaha sangat terdampak sehingga banyak perusahaan
melakukan efisiensi. "Bahkan demi keberlangsungan usaha, banyak yang melakukan
pengurangan pekerja dan tidak melakukan perekrutan atau penambahan karyawan,"
ungkapnya, Minggu (30/5).
Menurutnya, PHK terhadap buruh masih terus terjadi hingga sekarang namun tidak lagi dilakukan
PHK massal. Pengusaha terpaksa melakukan PHK karena masih terdampak pandemi Covid-19.
"PHK membuat angka pengangguran di Kabupaten Sukoharjo naik signifikan. Terlebih sudah dua
tahun sejak awal pandemi Covid-19, banyak lulusan sekolah dan perguruan tinggi tidak terserap
di perusahaan," tandas Sukarno.
Padahal, lanjut Sukarno, lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kebanyakan cenderung
memilih langsung bekerja daripada melanjutkan di perguruan tinggi. Namun juga banyak lulusan
SMK yang mampu membukan usaha dan lapangan kerja secara mandiri. "Secara umum, kondisi
ketenagakerjaan di Kabupaten Sukoharjo memang masih stabil. Meski demikian, masih banyak
ditemukan kasus ketenagakerjaan yang belum terselesaikan antara buruh dengan pengusaha.
Salah satunya berkaitan dengan pembayaran THR Idul Fitri. Terkait hal itu, FPB Sukoharjo terus
berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja setempat," jelasnya. (Mam)
3