Page 9 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 MEI 2021
P. 9
Karna menjelaskan, pihaknya sudah berpengalaman membantu warganya agar terbebas dari
hukuman mati ketika menjadi pekerja migran di luar negeri termasuk di Uni Emirat Arab, seperti
yang dialami Nenah.
"Kita memiliki pengalaman dalam menghadapi kasus hukuman mati. Sebelumnya, ada beberapa
warga kami yang mengalami kasus tersebut. Ada yang sudah dihukum pancung karena keluarga
tidak bersedia memaafkan, ada juga yang lolos berkat diplomasi pemerintah RI dengan
keluarganya yang difasilitasi pemerintah setempat. Diplomasi akan terus dilakukan dengan
sejumlah pihak berwenang," kata Karna, Jumat (28/5/2021) lalu.
Dia berharap, Nenah bisa lolos melalui jalur diplomasi mulai dari Pemkab Majalengka ke Pemprov
Jabar sampai ke pemerintah pusat. "Mudah-mudahan saja bisa berhasil seperti yang dialami Eti
beberapa waktu lalu. Eti kini bisa berkumpul kembali dengan keluarga, setelah dia menjalani
tahanan di Arab Saudi," kata Karna, kepada kontributor "PR" Tati Purnawati.
Selain diplomasi, upaya lain yang bisa dilakukan dengan cara membayar diat sebagai pengganti
hukuman atau bentuk perlindungan yang diberikan terhadap korban tindak pidana.
Sementara itu, Forum Pekerja Migran Indonesia Majalengka, Muhamad Fauzi mengungkapkan,
pihaknya telah menerima laporan menyangkut kasus tersebut pada akhir April lalu dari orangtua
dan keluarga korban.
"Informasi kami terima pada 26 April. Orangtua Nenah mengatakan kalau anaknya sedang
bekerja di Uni Emirat Arab dan kini tengah ditahan atas tuduhan pembunuhan berencana," kata
Fauzi.
Kasusnya terjadi pada 2014. Melihat kasus tersebut, Fauzi mengkaji tuduhan yang ditujukan
terhadap Nenah tidak cukup bukti atau tidak lengkap. Pihaknya yakin Nenah bisa diselamatkan.
"Kami akan mengupayakan agar Nenah bisa bebas. Kami juga sudah melakukan koordinasi
dengan BP2MI, DPR RI yang membidangi ketenagakerjaan, KBRI di Dubai tempat Nenah
bekerja, Kementerian Luar Negeri, dan pihak lainnya," tutur Fauzi.
Perkembangan informasi yang diperolehnya, akan ada negosiasi diat dengan pihak Pemerintah
Arab dan keluarga korban. Namun, terkait besaran angka pembayaran diat belum diketahui.***
8